Mohon tunggu...
Kla Kurnia Baitus
Kla Kurnia Baitus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa semester 6 di jurusan Teknik Sipil, dengan fokus utama pada bidang struktur (structure engineer). Sejak awal perkuliahan, saya telah menunjukkan minat yang besar terhadap studi tentang perencanaan, analisis, dan desain struktur bangunan. Saya memiliki kemampuan yang solid dalam penggunaan perangkat lunak seperti ETABS, SAP2000, dan AutoCAD untuk menerjemahkan konsep-konsep teoritis ke dalam aplikasi praktis. Selain itu, saya juga aktif dalam berbagai kegiatan kampus yang terkait dengan bidang struktur, seperti mengikuti pelatihan, seminar, dan proyek-proyek riset. Partisipasi aktif ini membantu saya untuk memperdalam pengetahuan dan mengembangkan keterampilan praktis yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Meskipun fokus utama saya adalah pada bidang struktur, saya juga memiliki ketertarikan yang kuat terhadap isu-isu terkait kesehatan lingkungan. Saya menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, saya selalu berusaha untuk mempelajari dan mengintegrasikan praktik-praktik ramah lingkungan dalam setiap proyek yang saya kerjakan. Dengan kombinasi pengetahuan teknis, keterampilan praktis, dan kepedulian terhadap lingkungan, saya yakin dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi perusahaan atau organisasi yang saya akan bergabung. Saya siap untuk menghadapi tantangan baru dan terus mengembangkan diri dalam bidang yang saya minati ini.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sungai Aceh Dalam Posisisnya Sebagai Sumber Kedamaian Atau Sumber Konflik

3 Mei 2024   23:07 Diperbarui: 3 Mei 2024   23:25 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi ini tentunya menimbulkan kekhawatiran atas ketenangan dan kedamaian di wilayah yang air sungai yang telah tercemar oleh mikroplastik, seperti yang terjadi di wilayah sungai Krueng Aceh di Kota Banda Aceh. Masalah lingkungan yang tidak dapat terselesaikan ini dapat memicu konflik dan ketegangan antara masyarakat lokal serta mempengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Sungai Sumber Konflik

Namun, walaupun terdapat risiko konflik, penting untuk menggarisbawahi bahwa sungai-sungai di Aceh juga dapat menjadi sarana untuk membangun kedamaian. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, manajemen air yang bijaksana dan inklusif dapat menjadi kunci untuk mempromosikan kedamaian dan mencegah konflik. Pendekatan kolaboratif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, dan sektor swasta, dapat menghasilkan solusi yang berkelanjutan dan meminimalkan potensi konflik.

Selain itu, keberlanjutan lingkungan juga harus menjadi fokus utama dalam manajemen sungai-sungai di Aceh. Dengan mempertahankan ekosistem sungai yang sehat, kita dapat mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim dan mengurangi risiko konflik yang terkait dengan sumber daya air. Langkah-langkah seperti pelestarian hutan hujan, rehabilitasi sungai, dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan harus diutamakan dalam upaya untuk membangun kedamaian jangka panjang di wilayah ini.

Selain itu, advokasi untuk kebijakan yang lebih inklusif dan transparan juga penting dalam memastikan bahwa kepentingan semua pihak diakomodasi dengan adil. Dengan mendorong partisipasi aktif dari masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan terkait air, kita dapat memperkuat rasa memiliki dan mencegah konflik yang disebabkan oleh ketidaksetaraan akses dan distribusi.

Sungai-sungai di Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi sumber kedamaian jika dikelola dengan bijaksana dan inklusif. Meskipun terdapat risiko konflik, dengan mengadopsi pendekatan yang holistik yang memperhitungkan kebutuhan lingkungan dan sosial, kita dapat meminimalkan potensi konflik dan membangun kedamaian yang berkelanjutan di wilayah ini. 

Dengan demikian, melalui kolaborasi dan kesadaran dari berbagi pihak, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, dan organisasi lingkungan dapat menjaga kelestarian wilayah sungai-sungai tersebut demi kepentingan bersama. Dengan memperbaiki kondisi sungai, seperti membersihkan sampah, mencegah pencemaran dan melakukan rehabilitasi ekosistem sungai dapat menciptakan lingkungan yang lebih seimbang dan damai bagi semua makhluk hidup. sungai-sungai di Aceh dapat menjadi sumber kekayaan dan kesejahteraan bagi seluruh komunitas lokal dan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun