Mohon tunggu...
Kkn Wonokerso2022
Kkn Wonokerso2022 Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN MBKM UM 2022

Mahasiswa KKN MBKM UM MEMBANGUN DESA 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rehabilitasi Kolam Mati Menjadi Sistem Budidaya Aquaponik dan Penghidupan Hidroponik

10 Mei 2022   13:33 Diperbarui: 12 Mei 2022   11:37 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang melakukan program rehabilitasi kolam di Desa Wonokerso Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Program yang dilaksanakan akan dijadikan contoh agar nantinya dapat diikuti untuk memanfaatkan kolam yang mati atau sebelumnya hanya digunakan untuk ikan saja.

 Kolam tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai kolam aquaponik yang memberikan manfaat yang lebih yakni sebagai media tanaman aquaponik.

Aquaponik merupakan sebuah alternatif media tanam dan memelihara ikan dalam satu wadah. Proses dimana tanaman memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya. 

Lalu tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan, dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Dengan siklus ini akan terjadi siklus saling menguntungkan dan bagi kita yang mengaplikasikanya tentu saja akan sangat menguntungkan sekali, karena lahan yang dipakai tidak akan terlalu luas.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Proses rehabiltasi kolam ini dimulai dari pembersihan kolam dari tanaman liar yang nantinya dapat mengganggu pemasangan plastik yang digunakan untuk alas dasar kolam. Kolam dibersihkan sebersih mungkin dan meratakan tanah dari cekungan yang nantinya dapat membuat plastik mudah robek. 

Dokpri
Dokpri

Kegiatan selanjutnya adalah pemasangan plastik yang digunakan untuk dasar kolam, ini dilakukan karena tanah didalam kolam adalah tipe tanah yang mudah menyerap air. Solusi yang kami ambil disini adalah menggunakan plastik untuk mencegah terlalu banyak air didalam kolam terserap oleh tanah.

Dokpri
Dokpri

Tahap selanjutnya yaitu menyiapkan program aquaponik ini menggunakan paralon berukuran 2,5 dim yang digunakan untuk wadah dasar agar tempat tumbuhnya tanaman aquaponik tidak tenggelam dan tetap mengapung diatas kolam. 

Untuk wadah tempat tanamnya sendiri disini dapat menggunakan botol air mineral ukuran 1,5 liter yang di potong bagian tengahnya memanjang sebesar setengah bagian botol tersebut. 

Setelah tanamannya siap dilanjutkan dengan proses penyemaian tanaman aquaponik, disini kami menggunakan serabut kelapa sebagai media semainya, dengan ini juga dapat dilakukan untuk mengurangi limbah sabut kelapa yang ada di Desa Wonokerso. 

Selanjutnya bibit yang sudah dimasukkan ke tempat semai di diamkan selama kurang lebih satu minggu agar tumbuh cukup tinggi yang nantinya bisa kuat jika sudah dipindah kedalam kolam.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Setelah seminggu menunggu bibit tanaman semai, media semai yang menggunakan botol tadi dirangkai ke potongan bambu untuk alas botol, kemudian botol yang sudah dirangkai tadi diikat ke paralon dengan menggunakan tambang dan pastikan ikatan ini kuat agar tidak mudah lepas dan merusak bibit jika sudah berada di dalam kolam. 

Jangan lupa siapkan tali juga di setiap sudut paralon untuk mengatur tanaman aquaponik ini nanti tepat ditengah kolam.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Nantinya jika sudah seminggu setelah tanaman aquaponik dipindah kedalam kolam akan menjadi seperti digambar ini. Ikan adalah kunci dalam sistem aquaponik. Ikan menyediakan hampir semua nutrisi bagi tanaman. 

Ada berbagai jenis ikan yang dapat digunakan dalam sistem aquaponik. Jenis ikan ini tergantung pada iklim lokal dan jenis yang tersedia di pasaran, tetapi yang paling saring digunakan yaitu ikan nila. 

Beberapa manfaat dari budidaya dengan sistem aquaponik antara lain adalah :

  • Kotoran ikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
  • Produk yang dihasilkan merupakan produk organik karena hanya menggunakan pupuk dari kotoran ikan yang telah melalui proses biologis.
  • Menghasilkan dua produk sekaligus; yaitu sayur dan ikan, dari satu unit produksi.
  • Dapat menghasilkan sayuran segar dan ikan sebagai sumber protein pada daerah-daerah kering dan ketersediaan lahan terbatas.
  • Bersifat berkelanjutan dengan perpaduan tanaman dan ikan dan siklus nutrien.
  • Pemeliharaan yang mudah, tidak memerlukan penyiangan, terbebas dari hama tanah dan tidak memerlukan penyiraman.
  • Bila pertumbuhannya baik, tanaman akan tumbuh lebih cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun