Pembuatan larutan ini cukup sederhana tetapi memerlukan ketelatenan. Caranya adalah dengan mencampurkan air, sisa buah atau sayur yang sudah dicuci bersih, dan gula, ke dalam sebuah wadah tertutup. Komposisinya mengikuti rumus 1:3:10, artinya 10 bagian air, 3 bagian sisa buah-sayur, dan 1 bagian gula. Gula yang dimaksud adalah molase atau gula merah dengan kualitas terbaik, karena jenis gula dapat memengaruhi kualitas produk eco-enzyme yang dihasilkan.
Setelah semua bahan dicampur, wadah tertutup harus disimpan di tempat kering dan sejuk. Buka penutup wadah setiap hari pada minggu pertama untuk menghilangkan gas hasil fermentasi. Kemudian buka penutup wadah setiap dua hari sekali pada minggu kedua, ketiga, dan tutup terus sampai tiga bulan penyimpanan sebelum siap dipanen.
Untuk proses pengenalan dan pembudayaan penggunaan eco enzyme, kami Mahasiswa KKN UNDIP TIM I 2023 menggunakan 2 jenis pendekatan. Pendekatan yang pertama yakni dengan menggunakan media sosialisasi pada masyarakat Desa Winduaji yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Dengan memanfaatkan platform perkumpulan warga yang diadakan tiap malam jumat pada jamaah tahlil nariyahan, Mahasiswa KKN UNDIP TIM I di Desa Winduaji dapat menjangkau masyarakat luas dalam upaya penyebaran dan pengenalan pemanfaatan eco enzyme.Â
Selain memperkenalkan pada kelompok sasaran yang mayoritas petani dengan kelamin laki - laki, Mahasiswa KKN UNDIP TIM I juga melakukan pengenalan eco enzyme dengan metode sosialisasi pada jamiyah ibu - ibu fatayat NU di Dukuh Winduaji Barat. Dengan mengenalkan pada kelompok sasaran perempuan, diharapkan dalam rumah tangga tersebut nantinya dapat mengelola sampah dengan baik atau bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Untuk lebih memperluas jangkauan sosialisasi, Mahasiswa KKN UNDIP TIM I juga melakukan pengenalan dengan berkeliling dan melakukan penyebaran pamflet yang berisikan cara pembuatan eco enzyme yang disertai dengan penjelasan singkat oleh anggota KKN yang terlibat. Diharapkan, dengan semakin memperluas jangkauan pengenalan, diharapkan penggunaan eco enzyme akan semakin masif dan dapat mengurangi penggunaan pupuk urea atau pestisida yang bersifat kimia.Â