Winduaji, Paninggaran (02/02) - Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kekurangan gizi dalam jangka waktu lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dari anak seusianya.Â
Tidak jarang orang menganggap bahwa perawakan pendek adalah faktor genetik dan tidak ada hubungannya dengan masalah kesehatan. Padahal, faktor genetik memiliki pengaruh yang kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting dimulai saat anak masih dalam kandungan dan terlihat saat berusia dua tahun.
Penyebab Stunting Perkembangan anak tentu menjadi prioritas utama setiap orang tua, termasuk mencegah anak menjadi stunting. Penyebab stunting yang didapat secara langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung stunting adalah kekurangan asupan gizi pada anak yang dapat dilihat dengan pemantauan status pertumbuhan dan perkembangan anak dalam pelayanan posyandu.
Selain itu, penyakit berulang seperti diare, infeksi saluran pernafasan dan cacingan Ini juga merupakan penyebab langsung stunting pada anak. Penyebab tidak langsung dari stunting adalah kurangnya stimulasi (stimulasi) serta personal hygiene dan lingkungan yang buruk. Anak stunting disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
- Kurang gizi : kurang gizi dari mulai remaja, bisa menyebabkan putaran kurang gizi saat hamil, menyusui sehingga dapat menyebabkan stunting.
- Kurang imunisasi: Tidak imunisasi akan menyebabkan anak mudah sakit sehingga menyebabkan stunting
-Tidak cuci tangan, dengan air mengalir & pakai sabun: Apabila tangan kotor maka kuman mudah masuk ke dalam tubuh sehingga
anak mudah sakit dan dapat menyebabkan stunting.
- Tidak BAB/BAK di jamban sehat: Buang air besar sembarangan menjadi sumber penularan penyakit, karena lingkungan tidak sehat
sehingga anak bisa mudah sakit dan menyebabkan stunting.
- Tidak melakukan stimulasi/rangsangan terhadap anak: Anak yang tidak mendapatkan stimulasi/rangsangan akan menghambat perkembangannya. Anak tidak hanya membutuhkan asupan gizi tetapi juga penting mendapatkan stimulasi dan kasih sayang dari orang tua, serta keluarganya.
- Tidak datang ke posyandu dan layanan Kesehatan, sehingga membuat perkembangan anak tidak terpantau kesehatan dan perkembangan, apakah tinggi dan berat badannya sehat sesuai usianya, serta perlunya mendapatkan informasi pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Jika hal inui dibiarkan tanpa penanganan yang intensif dan berkelanjutan, maka dampak yang ditimbulkan dari stunting akan sangat merugikan, baik dalam skala kecil maupun skala besar. Stunting merupakan ancaman utama bagi kualitas manusia Indonesia, sekaligus ancaman terhadap daya saing bangsa.Â
Hal tersebut dikarenakan anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (perawakan pendek), tetapi juga perkembangan otaknya yang terganggu, yang tentunya akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasinya di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia produktif. Secara global, stunting menyumbang 15-17 persen dari seluruh kematian anak. Pengaruh stunting pada anak balita sebagai berikut :
-Pertumbuhan anak terhambat di mana tinggi dan berat badannya tidak sesuai atau di bawah angka rata-rata pertumbuhan anak seusianya.
-Daya tangkap anak kurang maksimal.
-Prestasi anak di bidang akademik kurang baik.
-Anak cenderung pendek dibandingkan teman seusianya.
-Anak mudah terserang penyakit dan menimbulkan 3G pada stunting yaitu Gagal tumbuh, Gagal kembang dan Gagal metabolisme.
Mengingat dampak yang sangat besar terhadap kemajuan bangsa, penanganan stunting menjadi salah satu program utama untuk Mahasiswa KKN UNDIP TIM I 2023 di Desa Winduaji. Dari mahasiswa menginisiasi 2 sub program stunting, diantaranya yakni :
1. Sosialisasi tentang stunting dan cara pencegahannya (serta pemberian modul)
Sosialisasi yang diadakan atas kerjasama antara Mahasiswa KKN UNDIP TIM I di Desa Winduaji dan Pemerintah Desa Winduaji dilaksanakan pada hari Senin, 30 Januari 2023 di Rumah salah satu warga di Desa Winduaji dengan pengisi materi dari anggota Tim KKN UNDIP TIM I Desa Winduaji yang sudah memahami secara mendalam mengenai stunting.
2. Penyebaran Modul Stunting di Desa Winduaji
Modul stunting dibuat oleh KKN UNDIP TIM I 2023 dengan asistensi dari anggota pengurus PUSKESMAS dari Kecamatan Paninggaran adalah tentang Kebijakan Penanganan dan Pencegahan Stunting. Modul ini membahas bagaimana Modul ini berisi materi tentang pengertian stunting, dampak stunting, ciri-ciri stunting, faktor risiko stunting, dampak stunting, dan pencegahan stunting yang mana stunting merupakan suatu kegagalan masa tumbuh anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi dan pola asuh yang tidak tepat.Â
Maka dari itu diperlukan kolaborasi interprofesi kesehatan untuk mencegah stunting sehingga generasi menjadi sehat dan cemerlang. Dengan dilakukan pembagian modul pada ibu -- ibu, diharapkan nantinya dapat memunculkan pemahaman mengenai visi dan misi presiden dan wakil presiden terkait kesehatan dan gizi. Selain itu, dapat Memahami strategi nasional pencegahan dan penanganan stunting dan memahami program - program yang diadakan oleh negara yang diinstruksikan melalui puskesmas dan posyandu.
3. Pembagian PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk Balita yang Mengalami Stunting
Kebijakan tersebut berupa program yang dicanangkan oleh KKN UNDIP TIM I 2023 di Desa Widuaji dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) pada balita yang tercatat mengalami stunting.
PIS-PK telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI nomor 39 tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan PIS-PK. Program ini dilakukan dengan mendatangi langsung ke masyarakat untuk memantau kesehatan masyarakat dan melakukan langkah sosialisasi door to door, termasuk pemantauan gizi masyarakat untuk menurunkan angka stunting oleh anggota KKN UNDIP TIM I 2023.
PIS-PK merupakan salah satu cara kami dari KKN UNDIP TIM I dari Desa Winduaji untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan PMT di wilayah kerja di Desa KKN dengan mendatangi keluarga. Kegiatan pembagian PMT secara door to door ini dilakukan sebanyak 4 kali atau satu kali setiap minggu selama satu bulan agar dapat memberikan referensi makanan sehat yang memenuhi standar gizi isi piringku.
Diharapkan dengan kegiatan yang dilakukan secara berkesinambungan ini, gizi masyarakat di Desa Winduaji terutama untuk balita yang mengalami stunting akan terpantau di seluruh wilayah terutama di daerah dan perbatasan agar penurunan angka stunting bisa tercapai. Kemudian, terkait PMT sudah di atur dalam Permenkes RI nomor 51 tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi.Â
Dalam Permenkes itu telah diatur Standar Makanan Tambahan untuk Anak Balita, Anak Usia Sekolah Dasar, dan Ibu Hamil. Pemberian makanan tambahan yang berfokus baik pada zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi balita utamanya balita stunting. Berikut contoh menu makanan PMT yang dibagikan oleh Kelompok KKN TIM I UNDIP 2023.
- Pemberian PMT Minggu Pertama
- Pemberian PMT Minggu Kedua
- Pemberian PMT Minggu Ketiga
- Pemberian PMT Minggu Keempat