Pendidikan dan pengembangan karakter serta kemampuan belajar bagi anak pemulung sangat penting untuk masa depan mereka nantinya, dengan adanya pendidikan dapat memberantas kebodohan. Pada pendidikan anak diusia dini merupakan salah satu hal yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pada setiap anak, namun disaat pentingnya pendidikan bagi anak diusia dini, tetapi masih banyak anak -- anak diluar sana yang masih melum mampu bersekolah karna terhalang dengan keterbatasaan biaya serta status kependudukan mereka.
Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta (ITB AD) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) berinisiatif bekerja sama melalui program/organisasi Rumah Penyuluhan Kreatif (RPK), yang bertujuan untuk membantu memberikan pendidikan dan pengajaran yang layak bagi anak-anak yang kurang mampu dan anak-anak yang tidak dapat bersekolah karena status kependudukannya. Dengan ini kami dapat membantu untuk memotivasi anak-anak supaya mereka memiliki minat belajar yang tinggi guna untuk mengejar cita-cita dan masa depan yang lebih baik lagi, walaupun tidak bersekolah secara formal pada umumnya kami berusaha untuk membentuk pola pikir anak-anak tersebut bahwasannya sekolah itu sangat penting bagi kehidupan mereka nantinya.
Rumah Penyuluhan Kreatif (RPK) merupakan suatu wadah sosial yang melayani masyarakat melalui kegiatan penyuluhan. Penyuluhan yang diberikan berupa pendidikan, keagamaan dan kewirausahaan. Rumah Penyuluhan Kreatif memiliki tempat binaan masyarakat marjinal yang terletak di Jalan Pinang Kalijati bawah dan Margasatwa Baru (Pondok Labu), serta Panti Sosial Tresna Werdha (Pondok Indah). Berdasarkan data yang kami peroleh di Rumah Penyuluhan Kreatif (RPK) terdapat sekitar 35 anak yang bersekolah diantaranya ada 29 anak dengan tingkat pendidikan PAUD, dan 6 anak yang mengampu pendidikan paket A (SD) dan paket B (SMP).
Program yang kami jalankan melibatkan 3 metode pembelajaran yaitu:
1.Pendekatan Parsipasif
Melibatkan masyarakat setempat, khususnya orang tua dan tokoh masyarakat.
Mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran melalui diskusi dengan komunitas.
Mengajak anak-anak untuk aktif dalam menentukan materi pembelajaran.
2.Pembelajaran Adaptif
Menyesuaikan metode pembelajaran dengan kondisi dan keterbatasan yang ada.
Menggunakan sistem pendekatan dengan belajar sambil bermain.
Menerapkan sistem pembelajaran kelompok berdasarkan usia dan kemampuan setiap anak.
3.Pendampingan Intensif
Memberikan bimbingan one on one untuk anak-anak yang membutuhkan perhatian lebih dibanding anak yang lainnya.
Melakukan monitoring perkembangan secara berkala.
Memberikan motivasi dan dorongan untuk terus semangat belajar.
Kesimpulan
Inisiatif mahasiswa dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan kelompok KKN vidyadharma yang bertujuan untuk memberikan pendidikan dasar dan pengembangan karakter bagi anak-anak kurang mampu, terutama mereka yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal karena keterbatasan finansial dan status tempat tinggal. Melalui program Rumah Penyuluhan Kreatif, upaya-upaya ini bertujuan untuk menginspirasi minat belajar yang kuat di kalangan anak-anak, sehingga mendorong masa depan yang lebih cerah meskipun menghadapi tantangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H