Mohon tunggu...
KKN UPM Desa Pesisir
KKN UPM Desa Pesisir Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Bergerak menuju Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sistem Pertanian Modern: Upaya KKN UPM Memanfaatkan Limbah Botol Plastik

27 Agustus 2024   23:56 Diperbarui: 28 Agustus 2024   02:02 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Probolinggo, 24 Agustus 2024 — Dalam upaya mengembangkan kreativitas warga dalam memanfaatkan lahan sempit dan mendukung kelestarian lingkungan, mahasiswa KKN Universitas Panca Marga Probolinggo menyelenggarakan pelatihan pembuatan instalasi hidroponik untuk warga Pesisir, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Pelatihan ini menarik minat berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga hingga pemuda desa, yang antusias mempelajari teknik bertani modern dan ramah lingkungan.

Lokasi pelatihan yang dekat dengan pantai menjadi perhatian khusus karena banyaknya limbah botol plastik yang mencemari lingkungan. Menyadari hal ini, mahasiswa KKN berinisiatif memanfaatkan botol bekas sebagai bahan utama instalasi hidroponik, sebuah metode bertani tanpa tanah yang lebih efisien dalam penggunaan lahan dan air. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan pengetahuan warga tentang pertanian hidroponik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya daur ulang limbah plastik demi kelestarian lingkungan.

Aji Jaka Muhammad Alimulloh, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Panca Marga yang juga menjadi narasumber pelatihan, menjelaskan bahwa hidroponik merupakan solusi efektif untuk budidaya tanaman di lahan terbatas. “Dengan menggunakan metode hidroponik, warga dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di laut sekaligus memproduksi tanaman yang lebih segar dan sehat untuk konsumsi keluarga,” ujarnya.

Peserta pelatihan diberikan pembelajaran menyeluruh mengenai teori dasar hidroponik, jenis-jenis sistem yang dapat digunakan, serta kelebihan dan kekurangan metode ini dibandingkan dengan pertanian konvensional. Antusiasme peserta terlihat dari berbagai pertanyaan dan diskusi yang terjadi selama sesi pelatihan. Salah satu peserta, Ibu Yuli, mengungkapkan rasa syukurnya atas pelatihan ini. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami yang ingin mencoba budidaya tanaman di pekarangan rumah. Selain hemat tempat dan dana, hasilnya bisa dikonsumsi keluarga,” ujarnya dengan semangat.

Di akhir pelatihan, para peserta menerima benih dan media tanam seperti rockwool agar dapat langsung mempraktikkan ilmu yang telah mereka peroleh di rumah masing-masing. Diharapkan, langkah ini tidak hanya membantu mengurangi limbah plastik, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa Pesisir dengan menghasilkan produk pertanian yang sehat dan bernilai tinggi.

Dengan inisiatif ini, mahasiswa KKN Universitas Panca Marga berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesadaran lingkungan warga setempat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun