Pada kesempatan ini pula dilakukan penyuluhan dan penyampaian informasi terkait faktor penyebab stunting diantaranya rendahnya pemahaman ibu dan kesulitan mengakses informasi terkait stunting, kemiskinan dan kondisi sosial ekonomi sehingga adanya keterbatasan untuk mengkonsumsi makanan bergizi serta terbatasnya akses pelayanan kesehatan, pola asuh orang tua dalam mengasuh, membimbing, dan mendidik anaknya, kehamilan remaja atau ibu muda yang cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan kondisi stunting karena tubuh ibu tersebut mungkin belum sepenuhnya siap untuk mendukung pertumbuhan janin.
Heri menambahkan, pencegahan stunting merupakan upaya yang sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak. Untuk menerapkan pencegahan stunting dengan lebih baik ibu dapat memberikan ASI selama 6 bulan pertama terhadap anaknya sesuai dengan takaran ataupun arahan dari bidang kesehatan setempat, memberikan asupan makanan yang bergizi, mengikuti posyandu secara rutin, pemberian suplemen vitamin A, zat besi dan lain sebagainya, Â serta menjaga kebersihan air dan sanitasi yang baik untuk mencegah penyakit infeksi seperti diare yang dapat mengganggu penyerapan nutrisi. Dengan melakukan pencegahan tersebut diharapkan anak-anak dapat bertumbuh dan berkembang dengan optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H