Mohon tunggu...
KKM Unit 113
KKM Unit 113 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok KKM UIN Malang

Kelompok KKM dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal UMKM Khas Desa Kambingan: Kelezatan Keripik Nangka Al-Barokah

4 Januari 2024   14:35 Diperbarui: 4 Januari 2024   17:24 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


UMKM Keripik Nangka Al-Barokah di Desa Kambingan, Kabupaten Malang, mewakili kelezatan dan keistimewaan rasa keripik nangka yang disukai oleh banyak orang. Desa ini membanggakan banyak UMKM yang memproduksi keripik nangka dengan cita rasa khas yang memikat hati pelanggan.

Salah satu yang mencuat adalah "Keripik Nangka Al-Barokah," yang tumbuh pesat sejak berdiri pada tahun 2021. Daya tarik utama produk mereka adalah tekstur renyah, kombinasi manis dan gurih yang tepat, serta aroma khas yang memikat selera.

Mereka mempertahankan metode tradisional dalam pembuatan keripik, menggunakan mesin dehidrator. Proses seleksi nangka terbaik, pengupasan, pemotongan tipis, pembersihan, penggorengan dalam minyak panas hingga keemasan, dan penggunaan mesin vacuum frying menjadikan produk ini unggul. Dalam seminggu, produksi keripik mencapai 30-70 kg.

Keripik nangka Al-Barokah telah merambah pasar Jawa Timur, dengan penjualan langsung dan melalui platform online seperti WhatsApp.

Selain Al-Barokah, terdapat UMKM lain di Desa Kambingan seperti Keripik Buah Olive, Keripik Buah Wijaya, dan enam produsen lainnya yang belum memiliki merek kuat. Produk-produk ini biasanya dijual dalam kemasan sederhana dan belum memiliki branding khusus, dijual secara eceran atau gelondongan.

Keberadaan UMKM keripik nangka memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat. Selain menciptakan lapangan kerja, juga meningkatkan pendapatan dan menggerakkan roda ekonomi desa.

Meski mengalami pertumbuhan pesat, UMKM keripik nangka masih menghadapi tantangan pemasaran. Mayoritas pengelolanya berusia 40-60 tahun, yang memengaruhi strategi pemasaran. Namun, peluang besar terbuka lebar mengingat permintaan pasar yang terus meningkat.

Dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait sangat diperlukan, seperti pelatihan, bantuan modal, dan akses pasar yang lebih luas, untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dengan pengembangan optimal, UMKM keripik nangka di Desa Kambingan memiliki potensi besar untuk menjadi ikon ekonomi kreatif yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta Kabupaten Malang secara keseluruhan. Inovasi, pendampingan, dan dukungan yang berkelanjutan akan menjadi pendorong utama dalam menggenapi potensi luar biasa UMKM keripik nangka ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun