Banyudono, 03 Januari 2024 -- Sebagai langkah nyata dalam mendukung pengelolaan limbah ramah lingkungan, Mahasiswa KKN-T PM Universitas PGRI Madiun mengadakan pelatihan pendampingan Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah rumah tangga. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan kepada masyarakat dalam memanfaatkan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian sekaligus mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
Dalam program ini Mahasiswa KKN-T Kelompok 38 Universitas PGRI Madiun yang terdiri dari 20 Mahasiswa bekerja sama dalam menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga. Sasaran dalam program kerja ini merupakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang dihadirkan langsung dalam sosialisasi tersebut. Pemateri sekaligus pendamping pembuatan pupuk dalam sosialisasi tersebut yakni Ibu Nurul Kusuma Dewi, S.SI., M.SC. yang merupakan Dosen Universitas PGRI Madiun.
Bapak Drs. Supriyono selaku Kepala Desa Banyudono dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan. "Saya berharap ilmu dan keterampilan yang didapatkan selama pelatihan ini tidak hanya berhenti pada acara ini saja, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh masyarakat." Ujarnya. Selanjutnya ketua pelaksana  Atika Damayanti juga menyampaikan manfaat serta tujuan program kerja tersebut bagi Masyarakat "Saya berharap kegiatan ini dapat mendorong terbentuknya budaya baru di desa Banyudono, yaitu budaya memanfaatkan limbah rumah tangga secara bijak untuk mendukung pertanian dan menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang terbuang dan sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian melalui penggunaan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan." Ungkapnya.
Alat dan bahan yang digunakan dalam Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) menggunakan bahan-bahan bekas yang dekat dengan masyarakat seperti penggunaan ember bekas, panci bekas dan juga karung bawang bekas. Sedangkan bahan yang digunakan berupa limbah rumah tangga seperti sisa sayuran, batang sayuran, kulit buah-buahan, maupun sisa buah yang tidak layak dikonsumsi. Setelah penyampaian materi masyarakat melakukan praktik langsung pembuatan pupuk organik cair yang didampingi oleh mahasiswa. Selanjutnya pupuk organik cair dapat dipanen atau digunakan setelah di diamkan selama 2 minggu di suhu normal.
Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama dari seluruh peserta untuk menerapkan hasil pelatihan serta mengedukasi masyarakat lain agar ikut mendukung pengelolaan limbah yang lebih baik. Dengan keberhasilan pelatihan ini, diharapkan Desa Banyudono dapat menjadi contoh dalam penerapan program pengelolaan lingkungan yang inovatif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H