Seketika Baron Sekeber langsung jatuh ke tanah dan menjadi batu untuk mengelabuhi Ki Penatas Angin. Namun Ki Penatas angin mengetahui aksinya sehingga ia juga berubah menjadi patung batu yang berdekatan untuk mengawasi Baron Sekeber.Â
Begitulah Cerita Patung Baron Sekeber yang berada di desa Rogoselo. Dalam versi lain yang diceritakan oleh Juru Kunci Makam Rogoselo. Ada seorang Belanda sakti yang menindas warga sekitar daerah Rogoselo. Lalu munculah seseorang yang bernama Ki Penatas Angin melawan orang sakti dari belanda tersebut.Â
Akhirnya setelah bertempur si belanda sebutan Baron Sekeber tersebut terbang melarikan diri ke Cirebon dan ketika mau mendarat ternyata Ki Penatas Angin sudah dibawah menunggu si belanda mendarat. Si belanda pun tidak jadi mendarat karena takut, ketika balik lagi ke daerah Rogoselo ternyata si belanda itu terbang diatas makam Kyai Agung Rogoselo (Konon apa saja yang terbang diatas makam Kyai akan Jatuh, entah itu burung atau apapun).Â
Seketika si belanda langsung jatuh ditanah dengan kondisi setengah badan nempel di tanah. Ki Penatas Angin menghampirinya langsung memukul kepalanya dan jadilah batu yang diberi nama Baron Sekeber.
Belum ada kepastian mengenai kebenaran cerita tersebut karena bila melihat bentuk Patung Baron Sekeber maka dalam dunia Arkeologi akan ditemukan yang namanya Arca Dwarapala Rogoselo. Dan tentang Arca Dwarapala Patung Baron Sekeber Rogoselo bisa kamu baca selengkapnya disini. Tetapi hal ini sudah cukup untuk kita belajar sejarah dan mengenal cerita legenda dari arca Baron sekeber yang ada di Rogoselo. Dengan begini maka kita akan lebih menghormati dan mencintai Pekalongan beserta kekayaan sejarahnya.
Mahasiswa KKN universitas Pekalongan kelompok 1 Desa Rogoselo juga menjumpai tempat petapaan atau tempat ritualan kepercayaan (hindu-budha) tempatnya tidak jauh dengan patung baron sekeber, yaitu yang dinamakan dengan Batu Lejing. Konon ceritanya pada tahun 40'an beberapa batu lejing ini hilang di curi oleh Cinambun pada pemberontakan Jepang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H