Mohon tunggu...
KKN universitas Gresik 2024
KKN universitas Gresik 2024 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Gresik

Kelompok 12 KKN Universitas Gresik 2024 Desa Iker-Iker Geger Kecamatan Cerme

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri dengan Teknik Akupresure dan Penggunaan TOGA Sebagai Upaya Mengatasi Tekanan Darah Tinggi di Desa Ngabetan

17 Juli 2024   20:57 Diperbarui: 17 Juli 2024   21:03 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gresik, 17 Juli 2024 -- Pada hari Rabu (17/7/2024) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Gresik Desa Ngabetan 2024 bersama Pakar herbal dan Akademisi dibidang pengobatan tradisional bersama Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik melakukan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat mandiri dengan teknik akupresure dan Penggunaan TOGA sebagai upaya mengatasi tekanan darah tinggi di desa Ngabetan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sejumlah guru SD Negeri 68 Gresik yang terletak di desa Ngabetan, Tujuan dilakukan Kegiatan ini agar masyarakat desa Ngabetan mengenal teknik Akupresure dan dapat melakukannya sendiri dirumah dan juga pemanfaatan tanaman toga dan khasiatnya serta bisa membuat nya sendiri.

Toga adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Sedangkan akupresure adalah salah satu jenis/cara perawatan kesehatan tradisional keterampilan yang dilakukan melalui teknik penekanan di permukaan tubuh pada titik akupuntur dengan menggunakan jari, atau bagian tubuh lain, atau alat bantu yang berujung tumpul dengan tujuan untuk perawatan.

SD Negeri 68 Gresik/dokpri
SD Negeri 68 Gresik/dokpri

Materi yang disampaikan tentang pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) menjadi obat herbal serta keterampilan akupresuer yang disampaikan oleh pakar herbal, Moh. Rizqi Lazuardi R. Amd Battra, SKM, MPsi.

Pemateri juga menyampaikan bahwa porsi tanaman obat yang digunakan sebagai herbal harus sesuai takarannya,"perlunya pemahaman masyarakat pada penggunaan tanaman obat agar sesuai takaran, penggunaan secara berlebihan justru akan memberikan efek racun yang dapat merugikan," ujarnya.

Salah satu mahasiswa KKN Universitas Gresik desa Ngabetan 2024, Akhmad Suyudi atau yang kerap disapa Adi, juga mengatakan bahwa kegiatan ini dapat mengubah pemahaman masyarakat, Adi mencontohkan kandungan Vitamin C yang ada di lemon akan rusak ketika ditambahkan pada makanan atau minuman bersuhu panas "selama ini kebanyakan masyarakat salah kaprah, air larutan lemon biasanya dilarutkan dengan air panas, yang malah merusak kandugan vitamin C", ujarnya.

Para Guru SD 68 Gresik terlihat antusis mengikuti kegiatan ini " Saya punya banyak tanaman TOGA dirumah tetapi kebanyakan saya tidak tahu manfaat dan cara mengolah menjadi herbal setelah kegiatan ini saya menjadi banyak pengetahuan tentang tanaman TOGA yang ada dirumah" ucap salah satu guru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun