Pendahuluan
Penyu adalah mahluk laut yang menarik dan mempunyai peran penting dalam menjaga ekosistem laut. Namun, populasi penyu terus mengalami penurunan akibat berbagai faktor seperti perburuan ilegal dan kerusakan habitat. Melihat kebutuhan mendesak untuk melestarikan populasi penyu, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Banyuwangi 2023, mengambil inisiatif untuk mengembangkan inovasi alat inkubator penetas telur penyu. Alat ini juga merupakan salah satu program kerja yang diciptakan oleh kelompok KKN Uniba 2023 sebagai bentuk "Inovasi dan Digitalisasi" yang diterapkan secara penuh.
Alat ini bertujuan membantu meningkatkan kesempatan keberlangsungan hidup telur penyu yang diletakkan di tempat penampungan dan penetasan oleh para pelestari yang juga anggota Pokdarwis pantai Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu, kecamatan Muncar. Dengan adanya alat inkubator canggih yang telah dibuat oleh mahasiswa KKN, diharapkan akan meningkatkan jumlah penyu yang berhasil menetas dan berkontribusi dalam upaya konservasi penyu secara keseluruhan.
Perancangan Alat Inkubator Penetas Telur Penyu
Proyek inovasi ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa KKN Universitas PGRI Banyuwangi, Pokmaswas dan Pokdarwis Gumuk Kantong. Kami bekerja bersama untuk merancang alat inkubator penetas telur penyu yang sesuai metode alami di alam.
1. Suhu dan Kelembaban
Alat inkubator ini didesain untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi telur penyu untuk menetas. Suhu dan kelembaban diatur sedemikian rupa untuk meniru kondisi alami di sarang tempat penyu bertelur. Pengaturan suhu dan kelembaban ini menggunakan teknologi sensor canggih dan sistem otomatisasi yang akan memberikan lingkungan yang stabil dan optimal.
2. Perlindungan dari Gangguan Eksternal
Alat inkubator ini juga dilengkapi dengan fitur keamanan untuk melindungi telur penyu dari gangguan eksternal, seperti gangguan hewan predator atau perubahan iklim yang tiba-tiba. Kedap udara dan bahan tahan cuaca digunakan untuk memastikan bahwa telur tetap aman dan terlindungi selama proses inkubasi.
3. Monitoring dan otomatisasi
Salah satu fitur utama alat inkubator ini adalah dapat dipantau dari tampilan layar LCD bagian depan atas alat. Monitoring ini menampilkan suhu ruangan inkubasi dan tingkat kelembaban pasir dengan sensor di masing-masing penempatan media. Kemudian otomatisasi alat berdasarkan variabel suhu dan kelembaban yang ditentukan dengan kontrol elektronik.
Manfaat Alat Inkubator Penetas Telur Penyu
Inovasi ini memberikan banyak manfaat bagi upaya konservasi penyu:
1. Meningkatkan Keberhasilan Penetasan
Dengan mengatur kondisi lingkungan secara lebih tepat alat inkubator meningkatkan peluang telur penyu untuk menetas menjadi anak penyu yang sehat.
2. Mengurangi Ancaman Predator
Fitur perlindungan dari gangguan eksternal membantu mengurangi risiko telur penyu dimangsa oleh predator, yang seringkali menjadi ancaman utama dalam periode inkubasi.
3. Pengawasan yang Efisien
Dengan fitur monitoring dan otomatisasi, maka pengelola dan pelestari dengan mudah mengontrol kondisi inkubator tanpa harus mengukur dan mematikan alat secara manual, sehingga menghemat waktu dan sumber daya.
4. Kontribusi pada Konservasi Penyu
Dengan  meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan, alat inkubator ini secara langsung berkontribusi pada upaya pelestarian populasi penyu yang terancam.
Kesimpulan
Inovasi alat inkubator penetas telur penyu yang dibuat oleh mahasiswa KKN menunjukkan betapa pentingnya peran teknologi dalam upaya pelestarian lingkungan. Alat ini memberikan solusi yang efisien dan efektif untuk meningkatkan peluang keberlangsungan hidup telur penyu. Diharapkan, inovasi ini dapat diadopsi oleh berbagai lembaga pelestarian alam dan menjadi bagian dari strategi konservasi global untuk menyelamatkan populasi penyu dari kepunahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H