“Melihat KKN lain tidak ada yang membuat semacam ini, saya jadi bangga dan salut. Yang lain sebatas membuat bank sampah, eco-brick, kalian membuatnya berbasis IT.” Ucap, Pak Junaedi Abdillah, selaku Kesra Desa Kutorenon.
Adanya layanan publik ini di nilai sangat membantu pekerjaan perangkat desa meskipun memiliki sisi negatif yang tidak dapat dihindarkan. Namun perangkat desa berharap, layanan publik ini bisa terus membantu keefektifan dan efisiensi pengerjaan data pemohon serta dapat berkelanjutan.
“Meskipun saya nggak tidur, 24 jam harus on, saya harap ini bisa bermanfat buat Desa Kutorenon supaya bisa berkelanjutan.” Ucap, Pak Syahril, selaku Sekretaris Desa Kutorenon.
“Layanan ini sangat membantu pekerjaan kami selaku Perangkat Desa. Banyak warga yang minta layanan itu cepat jadinya tapi, kan, harus melalui alur ini dan itu dulu, jadinya lama. Program kerja ini sangat menjawab keluhan kami.” Ucap, Pak Junaedi Abdillah
Pengaktifan penggunaan layanan akan dilakukan perlahan dan menerapkannya pada warga yang siap terlebih dahulu.
“Kami akan melakukan sosialisasi dan penggunaan layanan ini secara bertahap. Pelan-pelan, bertahap, tidak semua warga dulu tidak apa-apa. Mulai dari warga yang siap menerapkan dulu.” Ucap, Pak Junaedi Abdillah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H