Setiap desa pastinya memiliki permasalahan, salah satu masalah yang terdapat di Desa Gesang yaitu mengenai pengelolaan sampah rumah tangga. Dalam hal ini yang menjadi permasalahan adalah terjadinya penumpukan sampah. Mahasiswa KKN UNEJ melakukan survei ke 5 dusun yang ada di Desa Gesang dan dari hasil survei tersebut terdapat beberapa dusun yang memang memiliki masalah penumpukan sampah. Setelah berdis
kusi dengan sekretaris desa, kami disarankan untuk melakukan pembinaan mengenai pengelolaan sampah ke salah satu RT yaitu RT 01 RW 03 dari Dusun Krajan 2 yang ada di Desa Gesang.Â
Pada hari Selasa, 2 Agustus 2022, beberapa mahasiswa KKN UNEJ melakukan wawancara kepada ketua RT 01 RW 03 yang bernama Pak Sutikno. Kami bertanya kepada ketua RT hal yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah.Â
Pak Sutikno menjelaskan " Pengambilan sampah di RT 01 ini hanya dilakukan satu kali seminggu setiap hari jumat. Tetapi petugas yang mengambil sampah tidak disiplin dalam melakukan pekerjaannya, sehingga pengambilan sampah tidak teratur. terkadang petugas mengambil sampah 2 minggu sekali bahkan pernah sampai 1 bulan sekali.Â
Akhirnya para warga disini membuang sampah ke sungai supaya tidak terjadi penumpukan. Rata - rata sampah yang dibuang ke sungai merupakan sampah organik, karena jika dibiarkan terlalu lama akan menyebabkan bau busuk ".Â
Melihat permasalahan yang ada, mahasiswa KKN mengadakan sosialisasi pemilahan sampah organik dan anorganik pada Kamis, 4 Agustus 2022 di RT 01 Dusun Krajan 2 tersebut. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di rumah ketua RT 01 dan dihadiri oleh beberapa warga.Â
Dari kegiatan sosialisasi ini, ibu ibu yang hadir setuju dengan program kerja mahasiswa KKN yaitu memilah sampah organik dan anorganik yang nantinya sampah organik akan diambil oleh mahasiswa KKN sebagai makanan maggot.
Sampah diambil setiap 2 hari sekali dan diletakkan di tempat pembudidayaan maggot yaitu di salah satu rumah warga Gesang. Selain untuk mengurai sampah, pembudidayaan ini bertujuan untuk membantu menambah pasokan pakan ternak dan juga bisa menjadi pendapatan warga Gesang.
Setelah diadakan sosialisasi tentang pemilahan sampah, warga mulai menerapkannya dan cukup antusias. Sampah organik yang banyak dikumpulkan adalah sisa makanan yang bagus untuk perkembangan maggot.Â
Saat ini maggot sudah berkembang pesat yaitu baby maggot sudah mulai besar menjadi larva dewasa, kemudian larva dewasa telah banyak yang menghitam menjadi prepupa dan pupa. Setelah itu, pupa juga telah banyak menjadi lalat BSF. Mahasiswa KKN berharap pembudidayaan maggot dapat terus bekembang sejalan dengan pengurangan sampah warga Gesang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H