Penulis : Endryan Pratama Riswanto, dkk / Editor: Delia Holifatur
Lumajang - Gesang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Jarak antara Desa Gesang dengan Lumajang kota yaitu 12,8 km dengan perkiraan waktu sekitar ± 25 menit. Rata-rata penduduk Gesang bekerja sebagai petani, penambang pasir, dan pengrajin emas/perak.
Kepala Dusun Puthuk menjelaskan, “Disini rata-rata pekerjaannya menjadi pengrajin emas/perak, bahkan dari kecil atau dari SD sudah diajarkan untuk membantu membuat kerajinan emas/perak itu. Untuk pekerjaan lainnya mungkin menjadi petani padi dan jagung. Kalau di daerah sini ada juga yang kerja jadi penambang pasir karena dekat sungai”
Selain itu, terdapat UMKM milik salah satu warga Gesang yaitu memproduksi keripik buah. UMKM tersebut dapat dikatakan bisnis besar karena penjualannya sudah mencapai di beberapa kota dan luar pulau Jawa. Tetapi masalahnya terletak pada limbah yang dihasilkan dari produksi keripik buah tersebut yang bisa merugikan warga sekitar dikarenakan bau yang menyengat dari limbah tersebut.
Kemudian salah satu warga memiliki ide untuk membudidayakan maggot sebagai pengurai sampah warga Gesang khususnya sampah organik. “Saya punya ide budidaya maggot itu untuk mengurangi bau busuk dari limbah buahnya, tapi disaat saya ingin memulai budidaya maggotnya ternyata UMKM tersebut mengurangi produksi dikarenakan efek pandemi”, ujar kepala dusun Puthuk saat kami lakukan observasi.
Ada banyak manfaat dalam pembudidayaan maggot (Black Soldier Fly) diantaranya dapat menguraikan sampah serta bagus untuk pakan ikan dan unggas dikarenakan maggot mengandung protein yang tinggi. Kebetulan di desa Gesang memiliki Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) yang memproduksi beberapa jenis ikan yaitu mujair dan nila.
Hal ini tentu sangat menguntungkan apabila pembudidayaan maggot mulai dikembangkan, selain dapat mengurai sampah warga Gesang, pembudidayaan maggot juga mampu mengurangi pengeluaran biaya pakan ikan. Dengan begitu pembudidayaan maggot memiliki potensi yang cukup besar.
Dari segi sosialnya, masyarakat Gesang hampir seluruhnya berasal dari suku Jawa, sehingga masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat yang telah ada sejak dahulu. Salah satu kegiatan yang dilakukan masyarakat Gesang yaitu mengadakan Rukem (Rukun Kematian) yang bertujuan untuk membantu para anggota jika mengalami musibah sakit atau terdapat keluarga yang meninggal.
Selain itu, juga diadakan acara seperti slametan, tahlilan, tingkeban yang menunjukkan budaya Jawa-Islam yang dijunjung tinggi di Desa Gesang hingga saat ini dan dengan aktifnya kegiatan tersebut, antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan desa juga tinggi.
Begitupun dengan Karang Taruna yang masih aktif dalam mengadakan event besar seperti Karang Taruna Cup yang terdiri dari Lomba Sekolah Sepak Bola (SSB), Lomba Voli, Gesang Warrior dan Gesang Night Carnival (GNC).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H