Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam menerapkan tridarma perguruan tinggi yang terdiri dari pendidikan, penelitian, dan juga pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan KKN sendiri ditujukan berdasarkan peran mahasiswa terhadap pengabdian masyarakat yang diimplementasikan secara nyata dalam bentuk penerjunan kelompok mahasiswa ke desa-desa.
Kegiatan KKN UNEJ Membangun Desa (UMD) 2022 kelompok 462 yang berada di Desa Kebonagung, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang berorientasi pada empat tema KKN sesuai arahan LP2M UNEJ yaitu TIK dan data, stunting dan sanitasi, kewirausahaan, serta desa tanggap bencana. Kelompok 462 pada fokus tema kewirausahaan mengambil salah satu usaha Warga Kebonagung yaitu usaha meja lipat belajar milik Pak Imam.
Meja lipat Pak Imam merupakan meja belajar yang cocok digunakan anak-anak untuk belajar. Meja belajar ini terbuat dari kayu waru dan juga triplek tebal sehingga meja tersebut kuat, ringan, serta tahan lama. Pak Imam sendiri membuat usaha meja lipat didasari oleh hobi belajar membuat mebel, beliau juga mempelajari proses pembuatan berdasarkan belajar otodidak melalui saluran Youtube.
Walau begitu, usaha meja lipat Pak Imam belum dapat dikatakan maksimal karena pemasaran produk hanya dilakukan dengan mendatangi toko-toko yang menjual alat tulis. Produk yang bagus sudah seharusnya dipasarkan secara luas pula sehingga produk yang terjual akan mencapai hasil yang maksimal. Kendala yang paling sering dirasakan oleh Pak Imam adalah omset penjualan yang tidak menentu, jika barang tidak terjual maka akan menumpuk ditempat pembuatan. Maka dari itu perlu adanya pemasaran yang dapat mencakup pelanggan lebih luas.
KKN UMD UNEJ kelompok 462 membantu usaha meja lipat Pak Imam dengan cara melakukan branding dan membantu pemasaran produk meja lipat. Pertama, kelompok 462 membantu Pak Imam dalam membuat banner atau spanduk yang dapat diletakkan di depan workshop miliknya. Kedua, melakukan pembuatan dan branding akun media sosial.Â
Dalam hal ini kelompok 462 membuat akun-akun media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Shopee. Ketiga, membantu serta mendampingi Pak Imam menggunakan aplikasi media sosial tersebut, diharapkan setelah kegiatan KKN usai Bapak Imam mampu mengoperasikan aplikasi tersebut dengan lancar.Â
Keempat, memasangkan lokasi Gmaps agar memudahkan dalam mencari lokasi. Kelima, membantu membuatkan stempel, poster, dan banner untuk identitas fisik dari Toko Pak Imam. Dengan adanya pendampingan kewirausahaan seperti ini mampu menghasilkan output yang positif terhadap penjualan dan produktivitas usaha meja lipat Bapak Imam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H