Mohon tunggu...
Kknunej289Pronojiwo
Kknunej289Pronojiwo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Kegiatan KKN UMD Universitas Jember 289

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tingkatkan Nilai Jual Komoditas Salak, Mahasiswa KKN UMD 289 Universitas Jember Latih Masyarakat Olah Roti "Spiku" Berbahan Salak

10 Agustus 2024   15:31 Diperbarui: 11 Agustus 2024   14:31 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 5 Agustus 2024, Desa Tamanayu, Pronojiwo, Lumajang, Desa Tamanayu sebagai salah satu daerah penghasil salak menjadikan masyarakat bergantung pada hasil komoditas salak. Ketika musim panen, masyarakat kerap mengeluh harga jual salak jatuh. Hal ini menjadikan mahasiswa KKN UMD 289 Universitas Jember berinovasi untuk meningkatkan nilai jual produk salak melalui proses mengolah salak menjadi roti spiku. Kegiatan ini berlokasi di tempat berkumpulnya ibu-ibu PKK yang oleh warga masyarakat dikenal sebagai PIDRA. Para mahasiswa KKN memperkenalkan cara baru dalam memanfaatkan buah salak yang melimpah di desa tersebut dengan mengolahnya menjadi kue spiku, sebuah langkah yang diharapkan mampu meningkatkan nilai jual buah salak dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.

Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari perwakilan Tim KKN UMD 289 UNEJ, "Kami sangat berterima kasih atas antusiasme dan bantuan Ibu-ibu sekalian telah menyempatkan waktunya untuk hadir di acara Pelatihan Pembuatan Kue Spiku. Semoga, adanya Pelatihan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Desa," ujarnya. Sambutan ini diikuti oleh Sekretaris Desa Ibu Ida, Ibu Kepala Desa dan beberapa peserta dari ibu-ibu PKK lainnya.

Penanggungjawab kegiatan ini adalah Alvito Giovanni, salah satu anggota tim KKN UMD 289 UNEJ. Ia memperkenalkan resep kue spiku yang unik, dimana buah salak dijadikan bahan utama pembuatan selainya. Proses pembuatan dimulai dengan pengolahan buah salak menjadi selai dengan cara diparut, yang kemudian dicampurkan dengan bahan lainnya seperti gula dan kayu manis. Setelah itu, adonan kue spiku yang berbahan dasar seperti tepung terigu, gula, telur, pengembang baking soda dan mentega juga dibuat sebagai bolu atau rotinya. Warga desa tidak hanya menjadi penonton, tetapi mereka juga aktif berpartisipasi dalam praktik langsung pembuatan kue ini.

Salah satu peserta, Ibu Ani, menyatakan kegembiraannya, "Pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama dalam memanfaatkan buah salak yang melimpah di desa kami. Kami berharap bisa mengembangkan usaha ini ke depannya."

Setelah pelatihan selesai, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang membahas potensi pengembangan dan pemasaran produk kue spiku dengan selai buah salak. Warga diajak untuk berpikir lebih jauh mengenai bagaimana produk ini dapat dipasarkan, baik di tingkat lokal maupun lebih luas. Selain itu, evaluasi juga dilakukan untuk menilai efektivitas pelatihan dan merencanakan langkah-langkah lanjutan. Tim KKN UMD 289 UNEJ dan warga desa bersama-sama merumuskan strategi pemasaran yang mungkin diterapkan, termasuk rencana untuk memperkenalkan produk ini pada acara bazar yang diadakan di Alun-alun Kota Lumajang.

Dengan pelatihan ini, diharapkan Desa Tamanayu dapat memperkenalkan produk unggulan baru yang dapat bersaing di pasar dan memberikan nilai tambah bagi buah salak yang selama ini hanya dijual dalam bentuk segar. Tim KKN UMD 289 UNEJ Jember 2024 berharap bahwa inovasi ini akan menjadi awal dari berbagai upaya lain dalam mengembangkan potensi lokal desa melalui produk-produk kreatif dan inovatif. "Kami sangat berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat terus dikembangkan oleh warga desa sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian desa," tutup Alvito Giovanni.

Dokumentasi Pribadi Kelompok KKN 289 UNEJ
Dokumentasi Pribadi Kelompok KKN 289 UNEJ
Kegiatan ini diakhiri dengan penuh antusiasme, dengan harapan bahwa Desa Tamanayu dapat menjadi pusat inovasi kuliner berbasis potensi lokal di masa mendatang. Dengan produk kue spiku dengan selai buah salak, desa ini siap untuk melangkah lebih jauh dalam mengembangkan perekonomiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun