Bondowoso - (20/07/2022) Rabu pagi, telah dilakukan penerjunan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember yang terdiri dari beberapa kelompok mahasiswa campuran berbagai jurusan dan disebarkan di beberapa wilayah di luar Jember. Beberapa wilayah tersebut meliputi Kabupaten Lumajang, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Pasuruan.
KKN sebagai bentuk atau manifestasi program kegiatan  mahasiswa diharapkan bisa memberikan dampak langsung terhadap desa penempatan. Kegiatan KKN ini sendiri akan dilaksanakan selama 35 hari dengan beragam agenda atau program kerja yang nantinya akan dibuat oleh mahasiswa dalam pengawasan dosen pembimbing lapangan.
Menurut salah satu mahasiswa KKN, Aula Fajrun Khalilurahman kelompok 274, pelaksanaan KKN dimaksudkan untuk membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan menjadi bermanfaat bagi masyarakat.
"Intinya berusaha menyatu dengan masyarakat. Menerapkan ilmu dan teknologi yang pernah dipelajari, serta tentunya membawa manfaat bagi masyarakat ya," jelasnya.Â
Info lain dari peserta KKN tim 449 di Kabupaten Lumajang, Wildan Wahid Hasim, menjelaskan bahwa program kerja mahasiswa dapat menekankan kepada pelayanan masyarakat. Dalam agenda proyeksi ini nantinya akan berfokus untuk mendampingi dan memberikan bantuan untuk kegiatan masyarakat yang diadakan oleh pihak desa, misalnya membantu menyukseskan seremonial perayaan kemerdekaan Indonesia. Acara yang sering diperingati satu tahun sekali ini, menjadi momen yang cukup menarik bagi kehidupan masyarakat.
"Acara seremonial dalam rangka perayaan kemerdekaan Indonesia ini diikuti oleh semua warga, misalnya lomba baris berbaris diikuti oleh kalangan ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok PKK dan STBM (Sanitas Total Berbasis Masyarakat). Dalam pelaksanaan perlombaan perayaan kemerdekaan ini, para kelompok warga yang mengikuti perlombaan khususnya baris berbaris sudah mulai menyiapkan seragam yang akan dipakai," jelasnya.Â
Wildan menambahkan, program kerja dengan konsep pemetaan BMC (Business Model Canvas) menjadi jalan alternatif untuk menyelesaikan segala permasalahan dan mengangkat potensi desa terkait. Metode BMC dipilih karena memiliki spesifikasi dan keunggulan yang bisa diaplikasikan untuk segala area baik urban maupun rural dan beragam potensi alamnya.
Berbagai program kerja dibuat bertendensi kepada peningkatan produktivitas masyarakat di desa. Besar harapan tim KKN sebagai manifestasi Agent of Change bisa terwujud dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H