Pada program KKN Tematik tahun ini, kami kelompok 2 KKN Tematik Universitas Negeri Malang akan berfokus di Kelurahan Tlogomas RW.07, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur dengan tema "Greenovation : Sustainable Agriculture". Penentuan tema ini didasarkan pada pemahaman bahwa keberlanjutan (Sustainable) memiliki peran yang krusial dalam perkembangan masyarakat. Pertanian (agriculture) adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Sustainable Agriculture atau pertanian berkelanjutan  merupakan sebuah metode bercocok tanam yang berfokus pada keberlanjutan ekologi dan ekonomi.Â
Pertanian ini tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga memperhatikan dampaknya pada alam dan masyarakat. Â Mahasiswa yang terlibat dalam program KKN Tematik, bertujuan untuk mengimplementasikan konsep keberlanjutan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan fokus pada pertanian berkelanjutan, mahasiswa berupaya mempromosikan praktik-praktik ramah lingkungan, pelestarian sumber daya alam, dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.Â
Kondisi Taman Terapi di RW.07 Kelurahan Tlogomas yang kurang terawat dan banyaknya tanaman yang tumbuh kurang optimal di taman tersebut merupakan permasalahan yang kami jumpai dan perlu segera kami tindak lanjuti. Faktor penyebab tanaman yang tidak dapat berkembang dengan baik tersebut adalah kurangnya pemupukan dan kurangnya penggunaan pestisida . Selain itu, penanganan sampah masih menjadi permasalahan serius yang belum tertangani dengan tuntas. Sampah yang tidak mendapat penanganan serius dapat mengakibatkan berbagai  pencemaran. Salah satu polutan yang dapat mengakibatkan pencemaran adalah limbah rumah tangga.
Oleh karena itu, solusi yang dapat diberikan untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pengolahan pestisida dari limbah organik dan pupuk cair ramah lingkungan dari limbah organik rumah tangga yang diberi nama "Biopure Catalyst" yang berarti alami, murni serta mempercepat maka produk pupuk ini merupakan solusi ramah lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mempercepat pertumbuhan tanaman. Selain itu, program "Pengolahan Pupuk Cair Ramah Lingkungan "Biopure Catalyst" dari Limbah Organik Rumah Tangga" dapat menjadi solusi pengolahan limbah organik dari masyarakat serta dapat merevitalisasi Taman Terapi yang ada di lingkungan RW.07 Kelurahan Tlogomas.
Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu diawali dengan observasi lapangan dan uji coba pembuatan produk kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi pengenalan produk pupuk cair dan pestisida, lalu dilanjutkan dengan kerja bakti pengumpulan limbah organik rumah tangga, lalu dilanjutkan dengan pembuatan pupuk cair dan pestisida dari limbah organik rumah tangga, kemudian dilanjutkan dengan pemakaian pupuk cair dan pestisida pada tumbuh-tumbuhan yang berada di taman terapi dan diakhiri dengan memantau dan mengevaluasi dampak program terhadap masyarakat setempat.
Program yang kami ajukan ini menggabungkan elemen penting program keberlanjutan dalam mendukung berbagai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Pada pembuatan pupuk cair dari limbah organik rumah tangga, mencerminkan komitmen kami terhadap keberlanjutan dengan melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan. Sosialisasi mendalam tentang produk pupuk cair tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk merangsang perubahan perilaku positif terkait pengelolaan sampah, terkait dengan dengan SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab) karena melibatkan edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Pengumpulan limbah melibatkan partisipasi aktif masyarakat, menciptakan kemandirian dalam pengolahan limbah, serta mendukung SDGs 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) dan SDGs 15 (Menjaga Ekosistem Daratan) karena mencakup pengelolaan limbah perkotaan dan pelestarian ekosistem daratan. Proses pembuatan pupuk cair dari limbah organik menciptakan solusi berkelanjutan dalam pemanfaatan sumber daya alam, serta mendukung SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab) dan SDGs 13 (Tindakan Iklim) karena mengurangi penggunaan pupuk kimia dan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H