MALANG, JAWA TIMUR - Bertempat di Desa Sukoanyar, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, tim KKN Universitas Negeri Malang tahun 2021 memiliki banyak agenda atau rencana kerja. Salah satunya adalah pembuatan video profil desa, karena merupakan hal positif melihat perkembangan teknologi di era globalisasi ini, dapat digunakan sebagai media publikasi untuk mempromosikan atau memperkenalkan potensi Desa Sukoanyar di Kabupaten Wajak.
Selain partisipasi mahasiswa KKN, masyarakat dan aparat desa juga turut berpartisipasi dalam pembuatan video profil desa ini. Tentunya dari segi proses pembuatan video yang melibatkan masyarakat sekitar akan meningkatkan relasi yang terjalin antara mahasiswa dengan masyarakat. Sebelum merekam video secara langsung, tim KKN terlebih dahulu berkoordinasi dengan perangkat desa dan kepala desa mengenai informasi apa saja yang nantinya dijadikan sebagai konten video profil desa. Usai berkoordinasi dengan aparat desa, tim KKN langsung turun ke lokasi syuting video tersebut. Pembuatan video pengenalan desa ini memakan waktu sekitar dua minggu, mulai dari proses pembuatan skenario video hingga proses editing. Diawali dengan pengambilan video asal-usul Desa Sukoanyar.
Secara historis nama "sukoanyar" berasal dari kegemaran mbah sartono menanam bunga suko dengan peralatan cangkul yang dibawa dari mataram. Pada saat menaman bunga suko, cangkul yang digunakan oleh mbah sartono rusak, sehingga memerlukan cangkul baru atau dalam bahasa jawa cangkul anyar. Sehingga didirikanlah sebuah desa sukoanyar yang berasal dari kata menanam bunga "suko" dengan cangkul "anyar".  Sukoanyar merupakan sebuah desa di wilayah kecamatan Wajak Kabupaten Malang provinsi Jawa Timur, Indonesia. Dengan luas wilayah 396 Ha yang terbagi menjadi 4 dusun yatu: Dusun Krajan, Dusun  Jaten., Dusun Baran dan Dusun Kajaran.
Dengan kekayaan lahan pertanian seluas 122 Ha, terdapat mendong merupakan salah satu jenis rumput-rumputan yang dibudidaya oleh masyarakat sebagai bahan baku pembutan kerajinan seperti; tikar, sandal, tas dll. Adapun potensi lain yang dapat disumbangkan desa ini yaitu mampu menghasilkan padi, jagung, tebu dan sayur-sayuran diantaranya kedelai, kacang tanah, kacang panjang, ubi, jagung, cabai, dan sawi. Hasil panen selanjutnya didistribusikan ke pasar bahkan sampai ke luar kota. Pembuatan video profil desa ditujukan untuk memperkenalkan potensi Desa Sukoanyar kepada masyarakat luas di dalam dan luar negeri.
Penduduk Desa Sukoanyar mayoritas beragama islam tetapi tidak melunturkan rasa toleransi antar umat beragama di desa setempat. Warga berharap agar Desa Sukoanyar agar lebih maju dan berkembang. Keharmonisan para warga terlihat saat mereka saling bergotong-royong dalam setiap kegiatan sehingga berkembangnya Desa Sukoanyar merupakan hasil kerja keras seluruh warga Desa Sukoanyar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H