Malang (11/04) -- Mahasiswa MBKM Membangun Desa Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan kegiatan Sosialisasi Pembuatan Hidroponik yang dilaksanakan pada Selasa 11 April 2023 di SMPN 5 LAWANG SATU ATAP, Desa. Srigading, kec. Lawang, Kab. Malang. Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa-siswi kelas VIII. Sosialisasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan kreatifitas siswa-siswi kelas viii SMPN 5 LAWANG SATU ATAP terhadap pengolahan limbah botol plastik serta kepedulian terhadap lingkungan. Dimana kegiatan kegiatan ini bertujuan siswa siswi mampu memanfaatkan botol bekas sebagai media tanam, hidroponik memiliki keuntungan tersendiri seperti, perawatan yang mudah dan tidak memerlukan lahan yang luas.
hidroponik adalah teknik budidaya tanaman dengan memanfaatkan air dan tidak menggunakan tanah (humus) sebagai media tanam atau soilles atau dengan kata lain, hidroponik adalah teknik budidaya tanaman dengan memanfaatkan air sebagai media tanam yang kaya akan nutrisi. Langkah - langkah dalam membuat hidroponik antara lainÂ
1)Potonglah botol bekas jadi dua bagian pastikan bagian bawah lebih panjang dibandingkan dengan bagian atas guna untuk mengatur keseimbangan, kemudian ambil botol bekas bagian atas atau tempat tutup botol berada.Â
2)Masukan spons pada lubang botol bagian atas.Â
3)Ambil satu bibit sayuran dan tanam dalam botol yang sebelumnya sudah di beri spons, pastikan tanaman tersebut berada di tengah dengan posisi lurus agar tidak mudah patah.Â
4)Terakhir potongan botol bagian bawah atau sisa dari potongan, lalu isi dengan air hingga menyentuh leher botol atau spons. Air pada bagian bawah botol tersebut berguna sebagai sumber air pada tanaman, agar kita tidak perlu menyiram tanaman setiap harinya. Lalu bagaimana cara merawatnya? Pastikan air yang ada dalam botol tersebut tidak habis untuk kelembapan tanah dan letakan tanaman ditempat yang sedikit bercahaya atau kena matahari
Umam Faishal selaku ketua pelaksana program pelatihan Pembuatan Hidroponik mengatakan bahwa tujuan utama program adalah untuk menggunakan kembali barang-barang bekas, seperti botol bekas maupun bungkus minyak goreng untuk mengurangi sampah. "Harapannya setelah program dilaksanakan yaitu siswa mampu mengimplementasikannya dalam kegiatan sehari-hari, menyampaikannya pada orangtua, dan mampu mengurangi limbah plastik." ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H