Dalam proses pelaksanan pembuatan desain kemasan produk, pembuatan desain kemasan menyesusaikan keinginan pelaku UMKM "SIDOD" dan UMKM "NILNA" mengenai tindak lanjut desain kemasan produk. Â Setelah berjalannya proses pembuatan kemasan produk, selanjutnya melakukan konsultasi mengenai desain terbaru dari kemasan produk UMKM "SISOD" dan UMKM "NILNA".Â
Dalam proses konsultasi, terdapat banyak perubahan mengenai desain yang telah dibuat, karena tidak sesuai dengan keinginan pelaku UMKM. Â
Setelah melakukan konsultasi desain kemasan produk UMKM, banyak terjadi perubahan dan ketidak sesuaian dengan pelaku UMKM. Dengan ketidak sesuaian tersebut, pelaku UMKM meminta untuk melakukan desain kembali mengenai kemasan produk.Â
Setelah melakukan desain ulang terhadap kemasan produk, pelaku UMKM "SIDOD" dan UMKM "NILNA", kembali melakukan konsultasi mengenai desain kemasan yang terbaru.Â
Dalam konsultasi tersebut, pelaku UMKM setuju dengan desain yang telah diperbarui kembali. Dilakukannya konsultasi mengenai perbaruan desain kemasan agar tidak terjadi kesalahan dan ketidaksesuaian mengenai desain kemasan terhadap pelaku UMKM.Â
Konsultasi dan finalisasi terhadap pembaruan desain kemasan produk UMKM, selanjutnya dilakukan luaran terhadap desain kemasan. Luaran desain kemasan produk UMKM, melakukan pencetakan desain yang telah dibuat.Â
Pencetakan desain tersebut, akan diberikan kepada pelaku UMKM "SIDOD" dan UMKM "NILNA" sebagai pembaruan kemasan produk, yang akan menjadi luaran terhadap program kerja branding kemasan.Â
Dalam pelaksanaan program kerja pengembangan branding kemasan, terdapat masalah yang terjadi, antara lain sulitnya sinyal dalam pembuatan desain kemasan produk.Â
Hal tersebut menjadi penghambat dalam mencari referensi desain kemasan produk yang ingin dibuat. Selain itu, sulitnya sinyal juga menjadi kendala pada keterlambatan pembuatan desain kemasan produk UMKM. Pada proses pengerjaan desain kemasan produk ditemukan ketidaksesuaian desain antara pelaku UMKM dan tim branding KKN UM.Â
Pada permasalahan tersebut, dilakukan beberapa kali perubahan desain pada kemasan produk untuk menyesuaikan dengan keinginan pelaku UMKM "SIDOD" dan UMKM "NILNA". Selain itu, kendala sinyal dalam komunikasi jarak jauh membuat terhambatnya komunikasi dan koordinasi dalam proses pembuatan desain kemasan produk antara pelaku UMKM dan tim branding KKN UM.
Dalam mengatasi masalah yang terjadi pada proses pembuatan desain kemasan produk, solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara berdiskusi dengan tim mengenai pembuatan desain kemasan. Selain itu, dilakukan peningkatkan komunikasi dan koordinasi kepada pelaku UMKM "SIDOD" dan UMKM "NILNA" dengan cara mendatangi langsung tempat produksi UMKM untuk menindaklanjuti pembaruan desain kemasan produk.