Mohon tunggu...
KKN UM SIDODADI GEDANGAN
KKN UM SIDODADI GEDANGAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN UM SIDODADI GEDANGAN MALANG

Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang tahun 2019

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UM 2022: Pengembangan UMKM Desa Sidodadi Membuat Inovasi Produk Tiwul Pisang, Bekerja Sama dengan UMKM SIDOD

18 Juli 2022   18:46 Diperbarui: 18 Juli 2022   18:52 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Pemilihan buah pisang (Dokpri)

Proses selanjutnya, yaitu merebus buah pisang yang sudah dipilih dengan api sedang selama 30 menit hingga buah pisang setengah matang. Pisang direbus setengah matang bertujuan agar pisangnya tidak terlalu keras tetapi tidak terlalu lunak ketika diparut. Setelah itu pisang diangkat dan ditiriskan kemudian dikupas.

Gambar 4. Penirisan buah pisang setelah direbus (Dokpri)
Gambar 4. Penirisan buah pisang setelah direbus (Dokpri)

Setelah dikupas, selanjutnya buah pisang diparut dengan parutan sawut ukuran sedang. Kemudian hasil parutan tadi diletakkan dan diratakan di tampah untuk dijemur sampai kering. Meratakan parutan pisang dilakukan agar saat dijemur semua parutan dapat kering secara merata dan tidak memerlukan waktu lama.

Gambar 5. Proses penyawutan buah pisang (Dokpri)
Gambar 5. Proses penyawutan buah pisang (Dokpri)


Gambar 6. Proses perataan sawutan buah pisang (Dokpri)
Gambar 6. Proses perataan sawutan buah pisang (Dokpri)

Gambar 7. Proses penjemuran (Dokpri)
Gambar 7. Proses penjemuran (Dokpri)

Gambar 8. Proses penjemuran sawutan pisang (Dokpri)
Gambar 8. Proses penjemuran sawutan pisang (Dokpri)


Setelah proses pengeringan selama tiga hari dan parutan pisang kering secara merata, parutan pisang tersebut didiamkan beberapa waktu agar tidak menghasilkan panas. Kemudian, parutan yang sudah dikeringkan masuk ketahap akhir, yaitu pengemasan. Proses pengemasan tiwul pisang ini dilakukan menggunakan plastik ukuran sedang dengan berat 500 gram. Setelah itu, tiwul pisang kemudian dipress menggunakan mesin sealer. Tiwul pisang harus benar-benar kering agar tiwul pisang dapat bertahan lama.

Gambar 9. Pengemasan tiwul pisang (Dokpri)
Gambar 9. Pengemasan tiwul pisang (Dokpri)


Gambar 10. Pengepressan kemasan tiwul pisang (Dokpri)
Gambar 10. Pengepressan kemasan tiwul pisang (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun