“Untuk makanan pencegah stunting itu saya lebih memilih untuk membeli daripada membuatnya karena juga agak sulit direpotkan oleh mengurus anak-anak” ucap salah satu Warga Desa Primpen. Dari kalimat tersebut dapat menjadi peluang untuk masyarakat mengembangkan produk Nuceting sekaligus menurunkan resiko makanan kurang menyehatkan untuk anak-anak.
Setelah diadakan penyuluhan ini dan terdapat demonstrasi dalam pembuatan Nuceting harapannya adalah masyarakat mampu membuat pencegahan dini terhadap stunting dan lebih waspada kepada apa yang dikonsumsi oleh anak sejak ia lahir seiring tumbuh kembangnya.
“Manfaat yang didapat tentunya masyarakat menambah wawasan ilmu mengenai stunting dan produk pencegahnya salah satunya nuceting produk dari olahan tempe yang mengandung protein nabati. Mayoritas masyarakat di desa ini masih awam dan berfikir jika stunting itu dari faktor keturunan dan itu menjadi stigma masyarakat di desa ini. Maka dari itu dengan adanya penyuluhan kemarin tentunya masyarakat akan tahu bahwa stunting itu tidak hanya dari faktor keturunan saja namun, faktor pola makan dan gizi yang buruk juga menjadi penyebab dari stunting. Oleh karena itu, dengan adanya penyuluhan demonstrasi produk pencegah stunting nuceting, masyarakat akan tahu bahwa terdapat olahan makanan yang bergizi dari tempe dapat mencegah stunting sehingga masyarakat yang tidak tahu menjadi tahu” Ujar Bu Kades.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H