Mohon tunggu...
PURWOREJO
PURWOREJO Mohon Tunggu... Mahasiswa - akun resmi KKN UM Desa Purworejo 2022

KKN MBKM membangun desa Universitas Negeri Malang tahun 2022 Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenalkan E-Commerce kepada Kelompok Petani Purworejo

27 Agustus 2022   11:51 Diperbarui: 27 Agustus 2022   12:02 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Potensi Bawang Merah menjadi potensi unggulan Desa Purworejo. Sehingga sudah tidak diragukan lagi skill tanam yang dimiliki para petani di desa yang terletak di Kecamatan Ngantang, tepatnya di Kabupaten Malang ini. Namun berdasarkan observasi tim pengabdian, dalam hal pemasaran sangat disayangkan para petani masih menggunakan tehnik tradisional. Para petani hanya menjual kepada tengkulak yang ada di sekitar. Dan konsekuensinya mereka tidak bisa menentukan harga dari penjualan bawang merah tersebut. Mereka tidak pernah memperhitungkan laba ataupun rugi yang diperoleh. Jadi tidak menutup kemungkinan para petani sering mengalami kerugian. Oleh sebab itu pada Hari Kamis 25 Agustus 2022, tim pengabdian Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh bu Azizatus mengadakan kegiatan pelatihan pemasaran digital marketing produk bawang merah. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu kelompok tani yang ada di desa tersebut. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memaksimalkan penjualan produk bawang merah dan para petani mendapat keuntungan.

Tim pengabdian menjelaskan tentang apa itu e-commerce dan beberapa hal terkait e-commerce. Ibu-ibu menyimak penjelasan dengan seksama.

Tim mengenalkan e-commerce (Dokpri)
Tim mengenalkan e-commerce (Dokpri)
Setelah mengenal e-commerce, ibu-ibu kelompok tani diajak untuk praktik pemanfaatan digital marketing menggunakan smartphone masing-masing. Mereka diajari tentang pembuatan akun pada suatu aplikasi digital marketing.

Praktik langsung dengan media smartphone (Dokpri)
Praktik langsung dengan media smartphone (Dokpri)

Mereka juga diberi penjelasan tentang menentukan nama merk yang menarik. Dengan beberapa tips agar produk bisa dikenal di kalangan masyarakat, ibu-ibu diajak untuk membuat nama produk masing-masing. Gambar di bawah ini merupakan empat orang dengan nama paling menarik. Mereka menjelaskan alasan pemilihan nama-nama tersebut. Menurut tim pengabdian, sangat kreatif sekali ibu-ibu ini.

Empat orang dengan ide nama merk paling menarik (Dokpri)
Empat orang dengan ide nama merk paling menarik (Dokpri)
Selanjutnya ibu-ibu diajak untuk membuat packaging. Disini ibu-ibu sangat excited sekali. Ada yang memilih kotak yang besar, ada juga yang kecil. Tim pengabdian juga memberikan stiker untuk mempercantik tampilan dari packaging. Stiker ini bergambar logo dari nama produk yang telah didesain oleh tim pengabdian.

Ibu-ibu belajar tentang packaging (Dokpri)
Ibu-ibu belajar tentang packaging (Dokpri)
Demikian rangkaian kegiatan pemanfaatan digital marketing produk bawang merah bersama ibu-ibu kelompok tani. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para petani bisa menambah jangkauan dalam pemasaran serta tidak akan merugi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun