Wonosobo, Senin (05/02/2024). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Genap T.A 2023/2024 Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kelompok 22 Desa Larangan Lor Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo membuat sebuah inovasi dari bahan dasar labu siam menjadi sebuah produk makanan berupa brownies panggang. Pembuatan Brownies yang berbahan dasar labu siam ini dilakukan oleh tiga belas anggota dari Kelompok 22. Brownies berbahan dasar labu siam, dari produk ini diharapkan Desa Larangan Lor memiliki produk khas atau oleh-oleh yang nantinya dapat disebarluaskan dan dapat dikenal banyak khalayak umum.
Larangan Lor, Garung,Mahasiswa KKN Reguler UMP Kelompok 22 telah melaksanakan KKN mulai dari tanggal 19 Januari 2024 sampai tanggal 10 Februari, kemudian dilanjut pada tanggal 17 Februari 2024 hingga tanggal 24 Februari 2024 yang dibimbing langsung oleh Ns. M. Hanif Prasetya 'Adhi, S. Kep., M. Kep. Kami berharap dari konstribusi pada pembuatan Brownies berbahan dasar labu siam ini bisa membuat Desa Larangan Lor memiliki ciri khas tersendiri dalam produk makanan. Melalui Program Kerja Sosialisasi Labelling Insight dan Sosialisasi Kualitas Kemasan Produk ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat Desa Larangan Lor bagaimana mengembangkan produk dengan proses Labelling Insight dan mengemas produk tersebut dengan kualitas yang baik dan menambah kesan bagus pada calon konsumen.
Melihat dari potensi pertanian Larangan Lor yang saat ini sebagian besar tengah menghasilkan labu siam dan menjadikan produksi labu siam ini paling banyak di Larangan Lor, menjadikan kami memiliki ide dan inspirasi untuk membuat produk makanan berbahan dasar labu siam dan memilih Brownies sebagai produk makanan yang dibuat. Faktor mengapa Brownies yang dijadikan sebagai Produk ini adalah melihat bagaimana pembuatan brownies tidaklah rumit, tidak membutuhkan waktu yang lama dan hanya membutuhkan beberapa bahan dan alat. Lalu, dilihat dari bagaimana sekarang banyak sekali inovasi brownies membuat kami sendiri memutuskan untuk mencoba dan membuat brownies dari labu siam. Pada lapangan pasarnya, sudah banyak dijumpai produk Brownies itu sendiri, seperti Brownies Kering, Brownies Kukus, Melted Brownies, Almond Brownies dan sebagainya. Maka dari situlah Brownies Labu Siam ini diharapkan menjadi salah satu produk brownies khas Desa Larangan Lor yang nantinya akan diminati dan menjadi produk makanan unggulan Larangan Lor.
Selain itu, kandungan pada labu siam juga memiliki jumlah Lemak yang sedikit, tidak menjadi sumber kolesterol, memiliki vitamin C, zat besi, vitamin B6, magnesium, kalsium, vitamin D dan vitamin B12. Kandungan ini semakin memberikan keyakinan untuk memproduksi Brownies dari labu siam. Pembuatan Brownies ini juga merupakan Program Kerja Unggulan dari Kelompok 22 sebagai "Inovasi Labu Siam menjadi Brownies."
Mu'izz Doni Kurniawan sebagai Koordinator Desa KKN Reguler Kelompok 22, Garung, Wonosobo memberikan tanggapan: "Dengan inovasi ini saya sebagai kordes dan perwakilan kelompok 22 berharap bahwa warga Larangan Lor dapat lebih kreatif lagi dalam mengembangkan produksi labu siam menjadi produk makanan lainnya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H