Peta adalah gambar permukaan bumi yang ditampilkan dalam bidang datar. Kenampakan yang tertuang didalam peta dapat dijadikan sumber informasi bagi masyarakat dan pemerintah untuk mengetahui berbagai hal yang tertuang didalam peta, termasuk potensial desa.Â
Lewat peta potensial desa, baik masyarakat desa Ngingit maupun masyarakat luar dapat langsung mengetahui apa saja potensi yang ada didalam desa Ngingit, dimana hal tersebut dapat menjadi daya jual desa kepada pihak luar. Selain itu adanya peta potensial juga dapat membantu pemerintah untuk melihat lahan yang ada di lapangan apabila adanya rencana pembangunan. Maka dari itu adanya peta potensial sangatlah penting untuk suatu daerah.
Mahasiswa KKN UM Reguler desa Ngingit mengadakan program pembuatan peta potensial desa Ngingit, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Program ini diadakan karena dilatar belakangi oleh tidak adanya peta potensial terbaru di desa Ngingit dan banyaknya potensi -- potensi baru yang ada namun tidak terekspose keluar desa yang hanya diketahui oleh masyarakat desa Ngingit saja.Â
Pembuatan peta potensial desa ini bertujuan untuk memetakan potensi -- potensi nabati dan hewani yang ada di desa Ngingit, selain itu program ini juga bertujuan untuk memberikan informasi terkait data topografis terbaru dari desa Ngingit. Dengan adanya program pembuatan peta potensial desa ini, diharapkan dapat memberikan informasi terkait semua potensi yang ada di desa Ngingit dan menjadi daya jual untuk masyarakat luar yang melihatnya.
Kegiatan pembuatan peta potensial desa ini melewati serangkaian kegiatan yang bukan hanya melibatkan mahasiswa KKN UM Reguler desa Ngingit saja, namun juga turut serta melibatkan perangkat desa dan juga masyarakat desa Ngingit.Â
Dalam proses pembuatannya, terlebih dahulu dilakukan observasi ke dusun -- dusun yang ada di desa Ngingit, yakni dusun Krajan, dusun Glendangan, dan dusun Alas Gede guna mengetahui gambaran desa Ngingit di lapangan serta potensi -- potensi yang ada di setiap dusunnya. Adapun data hasil alam di Desa Ngingut antara lain adalah padi, jagung, cabai, kelapa, kubis, tomat, terong, pepaya, nangka, tebu, jamur, susu, madu, telur, dan daging ayam. Kegiatan observasi ini turut melibatkan perangkat desa sebagai penunjuk arah dan pendamping, dan melibatkan masyarakat sebagai narasumber potensial desa Ngingit.
Selain kegiatan observasi, kegiatan lainnya yang dilakukan selama proses pembuatan peta adalah pemetaan menggunakan aplikasi Autocad dan Arcgis. Setelah mendapatkan data di lapangan, maka proses selanjutnya adalah membandingkan bentuk peta di lapangan dan bentuk peta dari satelite Google maps dan satelite Geoservice.Â
Setelah bentuk peta tergambar di aplikasi, proses selanjutnya adalah melakukan pembuatan design layout peta dan menambahkan beberapa legenda di peta agar pembaca mudah memahami isi dari peta potensial desa Ngingit ini. Kegiatan pembuatan peta potensial desa ini berjalan lancar dan mendapatkan respon yang positif dari masyarakat dan perangkat desa. Hal tersebut terlihat dari antusiasme perangkat desa dalam mendampingi proses pembuatan peta serta antusiasme masyarakat dalam memberikan informasi terkait potensi di desa Ngingit.
Nur Choliq selaku sekertaris desa yang turut mendampingi kegatan pembuatan peta potensial desa ini mengungkapkan rasa senang dan terimakasihnya karena merasa program ini sangat bermanfaat baik bagi desa Ngingit. "peta potensial desa memang sangat penting dan harus dimilki oleh setiap desa, saya ucapkan terima kasih kepada para mahasiswa KKN UM karena mengadakan program ini dan mau terjun langsung ke lapangan untuk melakukan observasi terkait potensial desa Ngingit, dengan begini desa Ngingit sudah memiliki peta potensial yang terbaru dimana semua potensi desa Ngingit dan data topografisnya sudah tertuang dalam peta". Ungkap Nur Choliq selaku sekertaris desa.
Bukan hanya dari pihak perangkat desa yang merasa sangat terbantu dengan adanya program pembuatan peta ini, masyarakat juga turut merasa senang dan terbantu dengan adanya program ini. "Hebat para mahasiswa UM mau untuk terjun langsung ke lapangan dan bertanya kepada masyarakat terkait potensi -- potensi yang ada disini, dengan begini tidak hanya masyarakat desa Ngingit saja yang mengetahui potensi yang ada disini, tapi semua orang yang datang kesini akan mengetahui potensi yang ada disini hanya dengan melihat peta. Semoga ilmu dan tenaga yang kaka -- kaka mahasiswa berikan untuk desa Ngingit, dapat menjadi berkah." Ujar Tono selaku salah satu masyarakat desa Ngingit.
Harapan kami, dengan adanya peta potensial desa ini bisa meningkatkan daya jual potensi -- potensi yang ada di desa Ngingit, sekaligus menjual nama desa Ngingit kepada masyarakat luar agar masyarakat diluar desa Ngingit dapat lebih mengetahui jika sebenarnya banyak potensi yang tersembunyi di desa Ngingit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H