Penyakit demam berdarah atau biasa disebut DBD merupakan penyakit yang memerlukan perhatian khusus setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena penyakit demam berdarah dapat merenggut nyawa apabila tidak ditangani secara serius. Kasus penyakit demam berdarah tidak pernah absen setiap tahunnya dan selalu meningkat apabila menjelang musim hujan. Hal ini yang membuat perhatian khusus tenaga kesehatan di Indonesia terhadap DBD tidak pernah menurun namun masyarakat selalu menganggap enteng penyakit tersebut.
Hal ini menarik atensi mahasiswa KKN MBKM UM 2022 Desa Kasembon khususnya mahasiswa Michael Fernando untuk membantu tenaga kesehatan desa dalam memberikan informasi dan perhatian khusus mengenai DBD. Ketika proses observasi di Desa Kasembon, Michael yang merupakan mahasiswa Biologi bidang minat kesehatan bertanya kepada bidan desa Kasembon, ibu Indah mengenai penyakit yang selalu menjadi perhatian setiap tahunnya. Ibu Indah menjelaskan bahwa penyakit yang selalu menjadi perhatian beliau merupakan DBD dan Stunting, walaupun ibu Indah menuturkan tahun ini Covid tetap menjadi perhatian utama mengingat tidak sedikit lansia yang berada di desa Kasembon.
Berdasarkan arahan yang diberikan oleh bidan desa, mahasiswa KKN MBKM UM 2022 merancang kegiatan yang difokuskan ke salah satu dusun yaitu Dusun Kanigoro. Dusun Kanigoro merupakan salah satu dusun di Desa Kasembon yang letaknya berada di bagian utara desa dimana akses jalan cukup sulit dikarenakan melewati hutan. Adapun rencana kegiatan yang dilakukan oleh Michael adalah dengan memberikan penyuluhan dan bantuan terhadap warga dusun kanigoro. Pemberian penyuluhan mengenai DBD dilakukan di kediaman ketua pengajian ibu - ibu dusun Kanigoro RT 21 RW 05 pada tanggal 27 oktober 2022. Didampingi oleh Ibu Anis selaku Ibu Lurah, Michael dan tim mahasiswa KKN MBKM UM memberikan penyuluhan sosialisasi "KANIGORO SEHAT : CARA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DBD "
Selama proses sosialisasi, ibu - ibu pengajian di dusun Kanigoro nampak antusias dalam mendengarkan materi yang diberikan. Pertanyaan yang diberikan oleh ibu - ibu pengajian beragam baik itu mengenai jenis nyamuk pembawa DBD ataupun juga mengenai kebiasaan - kebiasaan buruk yang masih suka dilakukan seperti jarang menguras bak mandi, dll. Sosialisasi tersebut diikuti sebanyak kurang lebih 50 Ibu-Ibu pengajian.
Setelah proses sosialisasi, kegiatan selanjutnya adalah dengan memberikan bantuan berupa obat abate dan buah - buahan kaya vitamin seperti jeruk dan pisang. Pemberian ini dimaksudkan agar masyarakat dapat memberikan tindakan pencegahan terhadap adanya jentik nyamuk yang bersarang di lingkungan kotor. Obat abate ternyata belum diketahui secara luas oleh masyarakat dusun kanigoro. Obat yang berfungsi dalam membunuh jentik-jentik nyamuk ini banyak dijual di apotik dengan harga yang cukup terjangkau. Dalam pemberian bantuan obat abate ini, Michael dan tim KKN MBKM UM 2022 memberi info fungsi dan cara pakai obat abate. Adapun buah yang diberikan juga berfungsi sebagai penunjang kesehatan alias vitamin agar tubuh dapat terhindar dari penyakit. Jeruk sebagaimana diketahui memiliki kandungan kaya vitamin C yang berfungsi sebagai penambah imun tubuh. Pisang yang diketahui juga kaya akan vitamin A,C dan B6 berfungsi penting dalam meningkatkan kesehatan tubuh dan menjauhkan dari segala penyakit.
Pemberian Sosialisasi dan obat abate beserta buah - buahan kaya vitamin menjadi kunci yang ingin disampaikan oleh mahasiswa KKN MBKM UM 2022 tentang pentingnya menjaga hidup sehat. Namun dengan adanya kegiatan ini, diharapkan terjadinya proses berkelanjutan terhadap masyarakat khususnya dusun kanigoro agar kedepannya tetap menjaga pola hidup sehat demi kelangsungan hidup yang lebih baik.
Penanggung Jawab : Michael Fernando
Dosen Pembimbing Lapangan : Yuniawatika ,S.Pd., M.Pd
