MADIUN --Genap 45 hari lamanya Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang 2021 kelompok 3 kategori Pulang Kampung Madiun mengabdi di Desa Kincang Wetan. Kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 11 Juni-25 Juli 2021 dengan berbagai program kerja yang di rancang juga berhasil terlaksana dengan lancar. Hal ini tidak luput dari bimbingan dan dukungan Pemerintah Desa maupun masyarakat yang senantiasa membantu menyukseskan kegiatan KKN.Â
Bertepatan dengan peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, penutupan KKN UM 2021 hanya dihadiri oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa beserta jajarannya. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pun tidak dapat menghadiri acara ini akibat PPKM. Melalui video, DPL menyampaikan sambutan, ucapan terimakasih, dan harapan atas kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa kepada desa. (27/7/2021)
Dalam acara ini, pencapaian mahasiswa selama 45 hari pelaksanaan KKN disampaikan dalam bentuk Powerpoint (PPT). Hal ini dilakukan untuk menunjukkan upaya dan semangat Mahasiswa untuk mengabdi di Desa Kincang Wetan. Berbagai output dihasilkan dari masing --masing program kerja, seperti hand sanitizer, masker, pendampingan UKM, tempat dan sabun cuci tangan, papan nama lokasi, media sosial desa, dan video profil yang menampilkan keindahan Desa Kincang Wetan dari segala sudut serta memperkenalkan potensi dan asset yang dimiliki desa.
"Kami mengucapkan terimakasih atas kerja kerasnya adik-adik dalam membantu Desa, khususnya di masa seperti ini. Tidak mudah memang, tapi saya bangga karena adik-adik dapat melaksanakan program kerjanya dengan kondisi yang sehat sampai akhir kegiatan..."
"...Apa yang sudah diberikan dan diajarkan kepada kami semoga dapat membantu pengembangan Desa" ujar Sekretaris Desa.
"Kami juga mengucapkan terimakasih atas bimbingannya selama kami KKN, semoga ilmu yang kami sampaikan bermanfaat" ujar perwakilan mahasiswa KKN UM 2021 saat menyampaikan kesan dan pesan kepada Pemerintah Desa.
Penutupan KKN diakhiri dengan pemberian cinderamata kepada Pemerintahan Desa dan foto bersama sebagai kenang-kenangan.
Karena sudah mencapai lembar terakhir, diary kebersamaan yang telah dilewati selama satu bulan lebih harus ditutup. Tapi satu hal yang perlu diingat, meskipun cerita sudah tamat tetapi tali persaudaraan haruslah tetap terikat.