Pada tanggal 22 juni 2021, mahasiswa KKN UM di Desa Kemloko, Kec. Nglegok, Kab. Blitar menyelenggarakan acara seminar dengan judul "Pendampingan Pengelolaan Gula Semut".Â
Acara tersebut diikuti oleh petani nira kelapa dengan narasumber yang merupakan penggagas pertama kali berdirinya usaha dari gula semut di desa tersebut. Dimana materi yang disampaikan merupakan bagaimana cara pembuatan dan juga pengelolaan penjualan dari gula semut.Â
Gula semut sendiri adalah versi lain dari gula merah yang biasanya berbentuk balok atau padat lalu dijadikan serbuk, untuk rasa dari gula semut sama dengan gula merah biasa, warna dari gula semut sendiri lebih terang dari pada gula merah. Nama dari gula semut didapatkan karena bentuk gula ini sama seperti sarang semut. Kelebihan gula semut daripada gula merah biasa yaitu :
- Praktis dalam penggunaan
- Daya simpan lebih tahan lama
- Dapat menurunkan kadar kolesterol
- Dapat menurunkan trigelesirida
- Aman untuk penderita diabetes
- Dapat menurunkan berat badan
- Sebagai gula alternatif penderita diabetes
Wah banyak sekali manfaat dari gula semut ini, tak ayal prospek usaha dalam bidang ini sangat menggiurkan. Dilihat dari harga jual gula semut dibandingkan dengan gula merah biasa juga lebih tinggi, ditoko online harga jual gula merah biasa hanya Rp. 9.000,- sampai Rp. 15.000,- untuk 1 kg nya, sedangkan untuk 500 gram saja gula semut bisa mencapai harga Rp. 20.000,- sampai Rp. 45.000,-.Â
Oleh karena hal tersebut mahasiswa KKN UM di desa kemloko membuat seminar Pendampingan Pengelolaan Gula Semut supaya warga di desa tersebut dapat menambah pendapatan nya yang biasa nya hanya mengandalkan dari penjualan gula merah biasa. Adapun tujuan lain dari dilangsungkannya seminar ini yaitu, dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk pemuda di desa yang masih sulit mencari pekerjaan, mengurangi angka pengangguran, memberi penghasilan tambahan untuk masyarakat sekitar, dan dapat meningkatkan pendapatan petani nira gula kelapa.
Ditulis oleh : Vinky Febryanti K.D & Revita Yassari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H