Kamis (28/07/2022) mahasiswa KKN UMD Unej melakukan kunjungan ke rumah Kepala Desa Baratan guna menyampaikan design bak sampah yang ingin dibuat oleh mahasiswa KKN Unej 2022 di desa Baratan. Pertemuan tersebut membahas mengenai tanggapan bapak Hasan selaku Kepala Desa Baratan tentang design bak sampah langsung bakar yang diusung oleh mahasiswa KKN Unej kelompok 250 tahun 2022.
Sebelumnya pak Hasan sudah menyampaikan bahwa masyarakat memang terbiasa membakar sampah dan tidak ada TPSS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) di desa ataupun kecamatan. "ya memang dari dulu tidak ada pembuangan sampah akhir, masyarakat biasa membakar sampah di pekarangan rumah". Ungkap beliau. Â
Permasalahan tentang sampah memang tak pernah usai di desa Baratan. Sampai hari ini, masyarakat masih sering membuang sampah sembarangan. Bukan hal rahasia lagi ketika tempat sampah umum tidak tersedia di desa Baratan.
"nggak pernah ada dari dulu dek kalau tempat sampah umum, kebanyakan ditaruh di pinggir jalan atau pekarangan saja" ungkap pak Saiful atau akrab disapa pak Ibet.
Melalui permasalahan yang ada tersebut, mahasiswa KKN UMD Unej kelompok 250 tahun 2022 melakukan inovasi dengan menciptakan bak sampah yang disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat desa Baratan. Berkoordinasi dengan dosen pembimbing lapangan, mahasiswa KKN mendapatkan saran berupa pembuatan bak sampah dengan tungku yang dapat dibuka tutup agar residu pembakaran dapat dengan mudah disisihkan. Nantinya bak sampah akan dibuat dengan gorong-gorong.
"Coba dikasih tungku biar mudah untuk mengambil residu pembakarannya" tutur pak Andrew selaku DPL.
kebersihan masih sangat kurang di desa Baratan.
Sebelumnya, mahasiswa KKN UMD Unej kelompok 250 telah mengusulkan design serupa, namun tidak menggunakan tungku yang dapat dibuka tutup. Jadi untuk mengambil residu pembakarannya harus dikeruk dengan cangkul atau sejenisnya. Hal tersebut dirasa kurang efisien mengingat kesadaran akanSelain membuat tungku untuk mengambil residu pembakarannya, mahasiswa KKN UMD Unej kelompok 250 juga menambahkan penapis dari besi untuk menyaring air dari sampah yang dibuang. Hal itu digunakan untuk menjaga sampah tidak terlalu basah dan dapat langsung dibakar.
"Ya betul, nantinya air akan mengalir ke bawah dan terserap tanah, sedangkan sampah akan tetap berada di atas penapis besi yang sudah dibuat" ungkap salah satu anggota kelompok 250 KKN UMD Unej.
Dengan inovasi yang diupayakan tersebut, mahasiswa KKN berharap dapat membantu memudahkan masyarakat untuk dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan kontrol sampah yang terpusat di tempat sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H