Mohon tunggu...
KKN UMD UNEJ 291 Sidomulyo
KKN UMD UNEJ 291 Sidomulyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN

Mahasiswa KKN

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ciptakan Inovasi Salak: KKN UMD UNEJ 291 Memberdayakan Ekonomi Desa Sidomulyo

31 Juli 2024   12:07 Diperbarui: 31 Juli 2024   12:12 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang merupakan sebuah desa yang kaya akan potensi buah salak. Hal inilah yang mendasari program kerja KKN UMD UNEJ 291 untuk mengolah buah salak menjadi salak cokelat.

Pemilihan salak coklat menjadi program kerja KKN UMD UNEJ 291 ini didukung oleh Sekretaris Desa, Syaiful Rizal, "Keren sekali! Kebetulan  di Desa Sidomulyo, kebanyakan salak diolah menjadi minuman, asinan dan keripik. Belum ada ide untuk mengolah salak menjadi salak coklat."

Hal ini juga didukung oleh pihak BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), Jayus, "Menarik, karena untuk keripik salak sendiri cukup mahal, per kilogram bisa mencapai 90 ribu tapi menggunakan packaging yang premium, kalo untuk plastik biasa seharga 25 ribu. Sedangkan dari 15 kilogram salak, hanya jadi 1 kilogram yang artinya 14 kilogram salak terbuang. Karena biaya produksi yang cukup mahal tersebut membuat usaha keripik salak itu cukup terhenti."

Pihak BUMDES menambahkan lagi, "Dengan adanya salak coklat ini bisa menambah harga jual salak yang bisa dibilang over panen hingga terbuang. Oleh karenanya, inovasi produk salak ini merupakan usaha yang menggiurkan. Siapa yang tidak tergiur dengan modal yang tidak terlalu banyak tapi mendapat laba yang cukup besar?"

Pengolahan produk salak coklat terbilang mudah, hanya membutuhkan bahan-bahan seperti salak, gula, garam, coklat, dan trimit. Sedangkan alat-alat yang dibutuhkannya pun cukup terjangkau dan dapat ditemukan di rumah seperti wajan, spatula, parutan, serta mangkok.

Perpaduan rasa gurih dan asam dari selai salak serta manis dari balutan coklat dan taburan trimit menjadi sesuatu yang spektakuler dan unik yang belum pernah dicoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun