Mohon tunggu...
KKN UMD 32
KKN UMD 32 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok Mahasiswa KKN UMD 32 tahun 2024 bertempat di Desa Sumberejo, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UMD 32 Universitas Jember: Sumber Mata Air dan Produksi Beras Organik Menjadi Potensi Unggul Desa Sumberejo, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo

13 Januari 2024   13:59 Diperbarui: 20 Maret 2024   15:38 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Mata Air yang Terletak di Dekat Kolam Sumber Pelangi (Dok. pribadi)

Kamis pagi (4/1/2024) Universitas Jember melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) telah melaksanakan upacara pelepasan mahasiswa KKN Tematik Unej Membangun Desa (UMD) periode I tahun ajaran 2023/2024. Mahasiswa diterjunkan di berbagai Desa di 4 Kabupaten yakni Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo. Jumlah mahasiswa yang mengikuti KKN Periode I sebanyak 348 mahasiswa yang terbagi dalam 34 kelompok, termasuk didalamnya kelompok mahasiswa KKN UMD kelompok 32 yang terjun di Desa Sumberejo, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo.

Desa Sumberejo merupakan salah satu desa yang terletak di sisi Tenggara Kecamatan Besuki. Kondisi alam Desa Sumberejo banyak berupa hamparan persawahan, sungai, dan lembah yang memberikan kesan asri dan suasana sejuk pedesaan. Desa Sumberejo memiliki titik mata air yang melimpah dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kegiatan sehari-hari. Keberadaan mata air ini dimanfaatkan oleh pemerintah Desa Sumberejo untuk mendirikan usaha kolam renang dan kolam ikan dibawah naungan BUMDes yang diberi nama Kolam Sumber Pelangi. Kolam ini diresmikan pada tahun 2023, namun pada saat ini pemanfaatan dan operasionalnya tidak maksimal. Hal ini dikarenakan pembangunan yang belum selesai secara keseluruhan. Gambaran pengembangan Kolam Sumber Pelangi telah tertuang dalam masterplan, namun pembangunan dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan tersedianya dana.

Kolam Sumber Pelangi (Dok. pribadi)
Kolam Sumber Pelangi (Dok. pribadi)

Sumber Mata Air yang Terletak di Dekat Kolam Sumber Pelangi (Dok. pribadi)
Sumber Mata Air yang Terletak di Dekat Kolam Sumber Pelangi (Dok. pribadi)

Melihat peluang ini, kelompok mahasiswa KKN UMD kelompok 32 bersama dengan Bapak Muhammad Ghufron Rosyady, S.P., M.P., selaku pembimbing KKN berinovasi untuk membantu Desa Sumberejo memaksimalkan pemanfaatan Kolam Sumber Pelangi dengan tema Desa Wisata Edukasi Sumber Air dan Perikanan. Gambaran awal pengembangan Kolam Sumber Pelangi akan diarahkan menjadi tempat wisata sumber air dan edukasi perikanan. Tahap awal yang akan dilakukan adalah revitalisasi fasilitas Kolam Sumber Pelangi. Selain itu, KKN UMD kelompok 32 akan berkolaborasi dengan UMKM Desa Sumberejo dalam mengembangkan Kolam Sumber Pelangi sehingga dapat menambah pendapatan Masyarakat Desa Sumberejo. 

Pengembangan Kolam Sumber Pelangi akan diarahkan untuk mencapai sinergi antara masterplan yang telah dirancang dengan program kerja mahasiswa KKN UMD kelompok 32. Pemilihan program kerja ini didasarkan pada potensi Desa Sumberejo dan melalui pengembangan desa wisata dapat digunakan sebagai sarana membangun desa secara terpadu untuk mewujudkan transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa sehingga mendorong kemandirian desa.

Potensi lain Desa Sumberejo adalah pertanian organik yang dikembangkan oleh Kelompok Tani (Poktan) Bahagia. Kelompok Tani ini terkenal karena usaha tani padi organiknya yang berhasil mengubah perilaku petani di Desa Sumberejo untuk mulai beralih ke pertanian organik yang mengutamakan keberlanjutan dan penggunaan bahan-bahan alami tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia. Selain itu, Poktan Bahagia pernah menjadi juara 1 pertanian organik di Kabupaten Situbondo. Dibalik prestasi yang pernah diraih oleh Poktan Bahagia terdapat sedikit kendala dalam hal pemasaran yang hanya dilakukan secara konvensional dan belum melakukan pemasaran secara online melalui platform e-commerce. Berdasarkan kendala tersebut kelompok mahasiswa KKN UMD kelompok 32 berinovasi untuk membantu Poktan Bahagia dalam hal pemasaran secara online melalui platform e-commerce. Selain itu kelompok mahasiswa KKN UMD kelompok 32 akan berkolaborasi dengan pemuda tani yang tergabung di Poktan Bahagia untuk melakukan branding produk di media sosial yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan beras organik.

Kunjungan ke Kelompok Tani Bahagia (Dok. pribadi)
Kunjungan ke Kelompok Tani Bahagia (Dok. pribadi)

Produk Beras Organik Kelompok Tani Bahagia (Dok. pribadi)
Produk Beras Organik Kelompok Tani Bahagia (Dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun