Mohon tunggu...
KKN UMD UNEJ 177
KKN UMD UNEJ 177 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN UMD Universitas Jember Kelompok 177

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membangkitkan Potensi Desa Wisata Ranu Bedali dengan Pengolahan Sampah Anorganik melalui Ecobrick

27 Juli 2023   22:22 Diperbarui: 27 Juli 2023   22:39 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Wisata Ranu Bedali/Dok Pribadi

Wisata Ranu Bedali terletak di Desa Ranu Bedali , Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. Ranu Bedali merupakan rangkaian dari tiga danau yakni Ranu Bedali, Ranu Klakah, dan Ranu Pakis. 

Wisata Ranu Bedali berada di daerah dataran tinggi dengan ketinggian 700 mdpl, luas 25 hektar, dan kedalaman 28 meter. Berdasarkan letak geografis tersebut menunjukkan posisi wisata Ranu Bedali dapat menyuguhkan pemandangan yang asri serta udara yang sejuk. 

Wisata Ranu Bedali dikelilingi oleh deretan pegunungan dan bukit serta dihiasi oleh hamparan awan yang tercetak jelas saat dipandang. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas udara dari wisata Ranu Bedali masih sangat bersih dan minim akan adanya polusi udara.

Ranu Bedali memiliki banyak sekali potensi sumber daya alam yang dapat dijadikan sebagai objek wisata. Potensi tersebut diantaranya adalah kolam pemandian yang airnya bersumber dari alam sehingga air di kolam pemandian tersebut terasa lebih segar dibandingkan kolam pemandian buatan di tempat wisata lainnya. 

Selain itu Ranu Bedali juga memiliki potensi alam berupa air terjun yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata dan dapat menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. 

Ketiga objek wisata tersebut baik ranu (danau), kolam pemandian, dan air terjun memiliki lokasi yang strategis dengan jarak ketiganya yang saling berdekatan sehingga wisatawan dapat dengan mudah untuk menemukan ketiga objek wisata tersebut. 

Dengan banyaknya objek wisata dan lingkungan wisata yang nyaman, wisata Ranu Bedali sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat wisata bersama keluarga, teman, dan kerabat bahkan dapat dijadikan sebagai tempat healing dari rutinitas harian yang menjenuhkan.

Berdasarkan data yang kami dapat, wisata Ranu Bedali memiliki jumlah kunjungan wisatawan terbanyak di antara Segitiga Ranu. Pada tahun 2019 total kunjungan wisatawan Ranu Bedali mencapai 1207 pengunjung. Namun, ramainya jumlah kunjungan wisatawan Ranu Bedali tidak bertahan lama. 

Hal ini disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang melanda di Indonesia sehingga mengharuskan seluruh tempat wisata untuk ditutup total sehingga jumlah kunjungan wisatawan mengalami penurunan yang signifikan. 

Selama kurang lebih dua tahun lamanya wisata Ranu Bedali terbengkalai dan kehilangan pengunjung secara perlahan, alhasil wisata Ranu Bedali menjadi mati suri dan potensi alam yang ada menjadi sia-sia.

Proses Pembuatan Ecobrick/Dok Pribadi
Proses Pembuatan Ecobrick/Dok Pribadi

Menyadari akan potensi yang terbengkalai tersebut, maka kami Mahasiswa KKN Kelompok 177 UMD Universitas Jember Periode II Tahun Akademik 2022/2023 bersama Ns. R.A. Helda Puspitasari., S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing lapangan mencoba untuk memulihkan dan membangun kembali potensi wisata yang ada di Desa Ranu Bedali agar wisata Ranu Bedali dapat kembali hidup dan menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. 

Melihat keindahan alam yang dimiliki oleh wisata Ranu Bedali, kami Mahasiswa KKN Kelompok 177 UMD Universitas Jember mulai memperbaiki keadaan wisata Ranu Bedali agar menjadi lebih menarik lagi sehingga nantinya dapat menarik minat para wisatawan kembali. Perbaikan keadaan wisata ini tertuang di dalam program kerja kami yang bernama COME (ecogreen tourism by making ecobrick) dengan mengusung tema KKN Tematik Desa Wisata Unggulan. 

Program kerja ini kami buat dengan mempertimbangkan keadaan wisata Ranu Bedali dan lingkungan Desa Ranu Bedali yang merupakan penjabaran konsep sadar wisata yang terkait dengan dukungan dan peran masyarakat dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana kondusif yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya industri pariwisata. 

Berdasarkan data SID, pengelolaan sampah keluarga di desa Ranu Bedali sangat kurang sehingga sampah yang dihasilkan langsung dibuang dan dibakar begitu saja. 

Berdasarkan permasalahan ini kami memberikan ide solutif dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi ecobrick untuk menanggulangi permasalahan sampah anorganik di Desa Ranu Bedali. Nantinya, ecobrick ini akan dimanfaatkan sebagai hiasan seperti spot foto wisata Ranu Bedali untuk menarik minat para wisatawan kembali.

Hasil Jadi Ecobrick/Dok Pribadi
Hasil Jadi Ecobrick/Dok Pribadi

Dalam kegiatan ini, kami mulai untuk mengumpulkan dan memilah sampah anorganik, kemudian menjadikan sampah tersebut menjadi ecobrick. Selanjutnya kami membuat konsep spot foto yang nantinya akan digunakan sebagai kerangka atau dasar dari penyusunan ecobrick. 

Pada kegiatan ini seluruh elemen desa baik dari perangkat desa, tokoh masyarakat, dan masyarakat menyambut dengan sangat antusias memberikan apresiasi positif, sehingga program kerja kami mendapatkan dukungan secara penuh oleh seluruh stakeholder yang ada di Desa Ranu Bedali. 

Dengan adanya dukungan dari seluruh stakeholder yang terlibat, kami mahasiswa KKN Kelompok 177 UMD Universitas Jember berharap nantinya spot foto dengan menggunakan ecobrick dapat menjadi icon wisata Ranu Bedali dan nantinya dapat menarik minat banyak wisatawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun