Keesokan harinya Rabu (19/7), Tim KKN UM melanjutkan kerja bakti untuk tugu perbatasan yang satunya yakni antara Desa Banjarejo dengan Desa Kambingan. Kegiatan dilaksakan mulai pukul 08.30 s.d. 14.00 WIB. Kegiatan diawali dengan membersihkan setiap sisi tugu dari kotoran yang menempel, kemudian dilakukan pengamplasan pada permukaan cat eksisting. Dilanjutkan pengecatan yang dimulai dari bagian atas (tugu nangka) sampai bagian bawah tugu. Pengecatan dilakukan dua kali (dua lapisan) untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan semua proses revitalisasi tugu, namun Tim KKN UM pantang mundur sebelum seluruh proses tersebut selesai. Berkat semangat dan kerja keras oleh Tim KKN UM dan dengan bantuan serta dukungan warga setempat, akhirnya kedua Tugu Perbatasan Desa Banjarejo selesai di-revitalisasi.
Kerja bakti tugu perbatasan tidak hanya sekadar kegiatan fisik untuk membangun atau merenovasi monumen itu sendiri, tetapi lebih dari itu, kerja bakti ini melibatkan proses sosial dan kultural yang kuat untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan antar wilayah. Tugu perbatasan sering menjadi simbol identitas suatu wilayah, baik itu wilayah administratif desa, kabupaten, provinsi, atau negara. Revitalisasi tugu perbatasan bertujuan untuk memperkuat dan mempertahankan identitas tersebut agar tetap dikenali dan dihargai oleh warga dan pengunjung wilayah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H