PENGOLAHAN PRODUK UMKM SEBAGAI PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DESA KALISIDI
Oleh : Nancy Nur Hidayati Al Qur'ani
Masyarakat Desa kalisidi menggunakan UMKM untuk pengembangan ekonomi. Hasil bumi desa Kalisidi adalah sumber pengembangan ekonomi masyarakat. Masyarakat desa Kalisidi mayoritas beprofesi petani. Sebagian besar masyarakat adalah petani rempah cengkeh. Terdapat beberpa kebun cengkeh dan juga di depan atau belakang halaman rumah masyarakat ditanami pohon cengkeh. Desa Kalisidi memiliki banyak potensi usaha untuk masyarakatnya, seperti Bapak shobikun beliau mengelola usaha produk-produk lokal salah satunya produk kopi bubuk yang beliau namakan Kopi Sambung. Â Selain olahan kopi bubuk ini, tim KKN MIT DR 14 UIN Walisongo kelompok 35 juga ikut membantu dalam pengelolaan usaha bapak shobikun yang lainnya seperti gula aren, susu sapi perah, dan juga kolang-kaling. Semua produk yang di hasilkan adalah dari kebun milik pak shobikun sendiri.
Pada tanggal 4 Juli tim KKN mengunjungi ke tempat pengolahan kopi sambung yakni di rumah bapak Sobikun. Proses pembuatan kopi bubuk Sambung ini masih menggunakan sistem tradisional. Di tahan pertama buah kopi yang telah di panen di giling dulu untuk memisahkan biji kopi dengan kulitnya, pak shobikun menggunakan alat manual yang mengandalkan tenaga manusia. Ciri khas dari kopi sambung adalah penyangraian biji kopi yang menggunakan kayu bakar dan wajan yang terbuat dari tanah memberikan aroma yang berbeda dengan kopi yang biasanya di sangrai dengan mesin. Penyangraian biji kopi tidak menggunakan bahan tambahan apapun.
Kelemahan masyarakat dalam pengelolaan UMKM adalah pada sistem pemasarannya yang belum meluas. Masyarakat belum begitu handal dalam pemasaran digital. Dengan demikian tim KKN kami membantu membuatkan video pomosi dan juga flyer untuk menarik perhatian pembeli dalam pemasaran digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H