Mohon tunggu...
KKN MIT14
KKN MIT14 Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengolahan Produk UMKM sebagai Pengembangan Ekonomi Masyarakat Desa Kalisidi

6 Agustus 2022   07:54 Diperbarui: 6 Agustus 2022   07:58 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENGOLAHAN PRODUK UMKM SEBAGAI PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT DESA KALISIDI

Oleh : Nancy Nur Hidayati Al Qur'ani

Masyarakat Desa kalisidi menggunakan UMKM untuk pengembangan ekonomi. Hasil bumi desa Kalisidi adalah sumber pengembangan ekonomi masyarakat. Masyarakat desa Kalisidi mayoritas beprofesi petani. Sebagian besar masyarakat adalah petani rempah cengkeh. Terdapat beberpa kebun cengkeh dan juga di depan atau belakang halaman rumah masyarakat ditanami pohon cengkeh. Desa Kalisidi memiliki banyak potensi usaha untuk masyarakatnya, seperti Bapak shobikun beliau mengelola usaha produk-produk lokal salah satunya produk kopi bubuk yang beliau namakan Kopi Sambung.  Selain olahan kopi bubuk ini, tim KKN MIT DR 14 UIN Walisongo kelompok 35 juga ikut membantu dalam pengelolaan usaha bapak shobikun yang lainnya seperti gula aren, susu sapi perah, dan juga kolang-kaling. Semua produk yang di hasilkan adalah dari kebun milik pak shobikun sendiri.

Dokpri
Dokpri

Pada tanggal 4 Juli tim KKN mengunjungi ke tempat pengolahan kopi sambung yakni di rumah bapak Sobikun. Proses pembuatan kopi bubuk Sambung ini masih menggunakan sistem tradisional. Di tahan pertama buah kopi yang telah di panen di giling dulu untuk memisahkan biji kopi dengan kulitnya, pak shobikun menggunakan alat manual yang mengandalkan tenaga manusia. Ciri khas dari kopi sambung adalah penyangraian biji kopi yang menggunakan kayu bakar dan wajan yang terbuat dari tanah memberikan aroma yang berbeda dengan kopi yang biasanya di sangrai dengan mesin. Penyangraian biji kopi tidak menggunakan bahan tambahan apapun.

Kelemahan masyarakat dalam pengelolaan UMKM adalah pada sistem pemasarannya yang belum meluas. Masyarakat belum begitu handal dalam pemasaran digital. Dengan demikian tim KKN kami membantu membuatkan video pomosi dan juga flyer untuk menarik perhatian pembeli dalam pemasaran digital.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun