Mohon tunggu...
KKN UIN Walisongo Posko 75
KKN UIN Walisongo Posko 75 Mohon Tunggu... Mahasiswa - PELAJAR

KKN UIN Walisongo Semarang Rejosari, Ngampel, Kendal

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN MIT 18 Posko 75 Melakukan Pendampingan Belajar Kepada Anak- anak di Desa Rejosari Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal

9 Agustus 2024   22:14 Diperbarui: 9 Agustus 2024   22:15 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendal- Selasa, 8 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Posko 75 melakukan pendampingan belajar kepada anak- anak dari mulai jenjang pendidikan TK sampai SMP. Bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan kepada individu atau kelompok untuk membantu mereka mengatasi kesulitan belajar dan meningkatkan kemampuan belajar. Bimbingan belajar bertujuan untuk mengembangkan potensi akademik dan non-akademik siswa, serta membantu mereka mengembangkan kompetensi, keterampilan, dan sikap yang baru.

"Saya rasa program ini menjadi sangat membantu masyarakat terutama bagi anak- anak, jika di lihat dari mayoritas warga Desa Rejosari berprofesi sebagai petani, buruh, dan TKI yang tentunya sedikit sulit untuk dapat menemani anak- anaknya belajar secara optimal" ujar Khundori.

Bimbingan belajar ini dislenggarakan setiap hari Kamis dan Jumat pada pukul 19.00 sampai 20.00 bertempat di posko 75. Peserta bimbingan belajar ini berjumlah 37 anak dengan di dampingi 15 orang dari anggota posko 75. Hal yang diajarkan bukan hanya tentang materi pembelajaran di sekolah seperti bahasa inggris, matematika, fisika, kimia, dan lain sebagainya. 

Melainkan belajar mengenai keterampilan berbicara, music, bernyanyi dan mengaji. Anak- anak mengikuti bimbingan belajar dengan sangat antusias dan gembira. Salah satu anak yang berpendidikan SMP bernama Joni mengaku " saya sangat senang, dengan adanya kakak KKN mejadi bisa lebih memahami pelajaran yang belum saya pahami di sekolah, selanjutnya saya juga bisa belajar gitar bersama kak Afif dan mengaji bersama kak Nahid" tandasnya.  

Selanjutnya Najid selaku divisi pendidikan dan keagamaan mengaku " pada awalnya kita mencoba menganalisis potensi desa menggunakan metode ABCD atau asset based comunity development, ternyata menemukan beberapa hal yang perlu di tingkatkan oleh masyarakat Rejosari adalah terkait pendidikan berkualitas. Harapannya dengan adanya bimbingan ini setidaknya memberikan ruang bebas bagi anak untuk belajar dengan media yang menyenangkan" pungkasnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun