Mohon tunggu...
KKN Kelompok E20
KKN Kelompok E20 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Mahasiswa PSDKU Universitas Brawijaya Kediri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KOHE Sapi Melimpah, Mahasiswa UB Ajak POKTAN Desa Pandantoyo Olah Pupuk Bokashi

21 Juli 2024   17:03 Diperbarui: 21 Juli 2024   17:06 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Universitas Brawijaya PSDKU Kediri saat ini tengah menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di beberapa kecamatan di Kabupaten Kediri. Kelompok KKN E-20 Universitas Brawijaya PSDKU Kediri yang terdiri dari 15 mahasiswa dengan 1 dosen pembimbing lapang turut serta dalam kegiatan KKN di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.  

Kelompok E-20 menjalankan salah satu program kerja yaitu mengolah kotoran sapi menjadi  pupuk bokashi dalam upaya pemanfaatan kotoran sapi yang dapat diaplikasikan guna memperbaiki struktur dan sifat tanah. Program kerja yang dipilih menjadi bentuk implementasi ilmu yang diperoleh dari kampus. 

Ide pengolahan pupuk bokashi berasal dari hasil diskusi anggota Kelompok E-20 yang berasal dari berbagai fakultas di PSDKU UB Kediri bidang agrokompleks. 

Menurut Fikri, salah satu anggota Kelompok E-20 yang merupakan mahasiswa fakultas peternakan menyatakan bahwa, pengolahan pupuk bokashi perlu dikembangkan karena beberapa petani memiliki pekerjaan sampingan sebagai peternak sapi. Oleh karena itu, pengolahan pupuk bokashi menjadi pilihan untuk memanfaatkan kotoran sapi menjadi pupuk organik yang dapat diaplikasikan untuk menjaga kesuburan tanah yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. 

Pupuk bokashi dibuat berdasarkan proses fermentasi yang dibantu dengan aktivator atau yang dikenal dengan effective microorganism 4 (EM4). Adapun jenis EM4 yang digunakan merupakan jenis EM4 pertanian yang ditandai dengan botol berwarna kuning serta bahan lain yang ditambahkan seperti gula merah atau dapat juga menggunakan molase (tetes tebu). Proses fermentasi dilakukan untuk mempercepat proses penguraian serta meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang menguntungkan.   

Untuk pengenalan terkait pupuk bokashi Kelompok E-20 mengadakan sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk bokashi bersama Kelompok Tani Abadi Desa Pandantoyo pada hari Senin, 15 Juli 2024. Selama kegiatan berlangsung, terjadi proses interaksi timbal balik yang positif antara audiens dengan mahasiswa sehingga dapat saling bertukar informasi maupun berbagi ilmu.

(dokumentasi anggota kelompok tani abadi)
(dokumentasi anggota kelompok tani abadi)
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk bokashi kepada Kelompok Tani Abadi mendapatkan respon yang positif. Menurut Bapak Eko selaku pengurus kelompok tani abadi menyatakan bahwa, kebutuhan mendasar yang dibutuhkan oleh kelompok tani antara lain seperti efisiensi penggunaan pupuk, biaya produksi yang dikeluarkan dan efek terhadap tanaman. Berdasarkan pernyataan tersebut mahasiswa UB mendapat kesempatan berdiskusi dan saling belajar dengan harapan melalui kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk bokashi dapat menjadi salah satu solusi untuk efisiensi penggunaan pupuk yang memiliki pengaruh baik bagi tanaman dan dapat diterapkan secara berkelanjutan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun