Mohon tunggu...
kkntwatesumpak
kkntwatesumpak Mohon Tunggu... Lainnya - KKNT WATESUMPAK 12 MOJOKERTO

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bahaya Debu pada Pengrajin Patung : Kesehatan yang Terabaikan

16 Desember 2024   12:58 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:38 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Proses Pembuatan Patung di Dusun Jatisumber

Jatisumber, Watesumpak - Profesi pengrajin patung sering kali dipandang sebagai pekerjaan yang bernilai seni tinggi dan berkontribusi besar terhadap pelestarian budaya. Namun, di balik keindahan karya mereka, ada risiko kesehatan yang sering diabaikan: paparan debu. Debu menjadi ancaman nyata yang perlahan menggerogoti kesehatan para pengrajin, khususnya terkait sistem pernapasan.

Berdasarkan pengamatan kami selama menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), banyak pengrajin di desa tempat kami mengabdi yaitu Desa Watesumpak Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, tidak menyadari sepenuhnya bahaya debu terhadap tubuh mereka. Karena itu, kami merasa perlu untuk mengadakan sosialisasi dan berbagi solusi praktis guna mencegah dampak kesehatan jangka panjang.

Debu yang terhirup secara terus-menerus bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama yang berkaitan dengan sistem pernapasan. Berikut adalah beberapa risiko serius yang dapat ditimbulkan oleh paparan debu:

  • Infeksi Saluran Pernapasan: Debu mengandung mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, virus, dan jamur. Partikel-partikel ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis, pneumonia, dan bahkan penyakit pernapasan obstruktif kronis (PPOK).
  • Kerusakan Paru-paru: Debu yang mengandung silika atau asbes berisiko menyebabkan pneumoconiosis, penyakit yang dapat merusak jaringan paru-paru sehingga fungsinya terganggu dan tidak dapat bekerja secara optimal.
  • Gangguan Pernapasan Akut dan Kronis: Paparan debu yang berlangsung lama bisa memicu kerusakan pada jaringan saluran pernapasan dan menurunkan kapasitas paru-paru. Dampaknya, pengrajin akan kesulitan bernapas, yang akhirnya membatasi aktivitas sehari-hari mereka.

Suara Pengrajin dan Data Terkait

Melalui wawancara dengan pengrajin lokal, kami menemukan bahwa banyak dari mereka yang sudah mengalami gejala seperti batuk kronis, sesak napas, hingga kelelahan berkepanjangan. Kepala Dusun, Pak Wawan, turut mengungkapkan keprihatinannya, "Setiap tahun, jumlah pengrajin di desa ini terus berkurang. Banyak dari mereka yang berhenti bekerja karena masalah kesehatan akibat debu."

Kami juga menemukan bahwa sebagian besar pengrajin tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker, dan tempat kerja mereka minim ventilasi. Kondisi ini jelas meningkatkan risiko paparan debu yang berbahaya bagi kesehatan mereka.

Langkah Nyata Edukasi dan Intervensi

Sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat, kami mengadakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesadaran pengrajin tentang bahaya debu dan memberikan solusi yang dapat mereka terapkan dalam keseharian mereka.

Foto Kegiatan Sosialisasi Keselamatan Kerja dan Bahaya Debu 
Foto Kegiatan Sosialisasi Keselamatan Kerja dan Bahaya Debu 
  • Sosialisasi Bahaya Debu: Kami mengadakan sesi sosialisasi untuk memberikan pemahaman mengenai efek jangka pendek dan jangka panjang dari paparan debu. Selain itu, kami juga mengedukasi mereka tentang pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD), seperti masker respirator, yang efektif dalam menyaring partikel debu halus.
  • Pembagian Masker Berkualitas: Masker biasa seringkali tidak cukup untuk melindungi pengrajin dari paparan debu halus. Oleh karena itu, kami membagikan masker yang dirancang khusus untuk melindungi pengguna dari partikel berbahaya.
  • Pengenalan Praktik Kerja Aman: Kami mengajarkan cara-cara praktis untuk mengurangi debu di tempat kerja, seperti membasahi material sebelum diproses untuk mengurangi debu yang beterbangan. Kami juga menyarankan agar ruang kerja ditata ulang untuk memastikan sirkulasi udara yang lebih baik.
  • Pendampingan Lanjutan: Kami juga menggandeng Puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi para pengrajin, untuk mendeteksi dini potensi gangguan kesehatan yang dapat timbul akibat paparan debu.

Harapan dan Masa Depan Profesi Pengrajin

Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran pengrajin akan pentingnya menjaga kesehatan dalam bekerja. Langkah-langkah sederhana seperti menggunakan masker, memastikan ventilasi yang baik, dan memeriksakan kesehatan secara rutin, dapat membantu mengurangi risiko penyakit pernapasan yang berbahaya.

Foto Pembagian Masker 
Foto Pembagian Masker 

Profesi pengrajin patung adalah aset budaya yang perlu dilestarikan. Dengan menjaga kesehatan para pengrajin, kita tidak hanya melindungi mereka, tetapi juga memastikan agar warisan budaya ini terus hidup dan berkembang. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat untuk pengrajin, demi masa depan yang lebih baik bagi mereka dan seni yang mereka hasilkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun