Mohon tunggu...
KKNTUNIPMAKELOMPOK 19
KKNTUNIPMAKELOMPOK 19 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN-T UNIPMA Kelompok 19

Mahasiswa KKN Tematik Kelompok 19 Universitas PGRI Madiun Bertempat di Desa Pupus, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Desa Pupus: Legenda Cinta Tak Sampai antara Joko Selung dengan Putri Kalangbangi

21 Februari 2023   08:31 Diperbarui: 21 Februari 2023   09:02 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah cinta bertepuk sebelah tangan meninggalkan sejarah besar di Desa Pupus, tepatnya di daerah Kecamatan Lembeyan, Magetan, Jawa Timur. Pada Jum'at,06/01/2023 team KKN Tematik Universitas PGRI Madiun, kelompok 19 melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Pupus. Dalam hal ini, diadakannya wawancara bersama tokoh-tokoh masyarakat di daerah sekitar dengan tujuan mensinergikan program kerja antara kelompok 19 dengan kegiatan desa serta adaptasi terhadap lingkungan masyarakat baru.

Terdapat cerita menarik yang disampaikan oleh ibu lurah, Bu Sri yang mana beliau menceritakan mengenai asal-usul dari Desa Pupus tersebut. "Di sini itu terdapat peninggalan berupa potongan-potongan arca, yang diyakini masyarakat merupakan peninggalan sejarah dari kisah Legenda Sang Ratu Kalangbangi. Dimana, kisahnya hampir mirip dengan kisah Roro Jonggrang candi Perambanan, tapi cerita ini beda karena arca yang ditemukan ini merupakan bagian-bagian atau potongan tubuh dari sosok tokoh legenda Bernama Joko Selung" ujar beliau selama wawancara.

Di sekitar 1059 masehi datanglah seorang putri dari kerajaan Kahuripan yang benama Dewi Sukowati beserta emban kinasih yang bernama Emban Sayekti dan anaknya yang bernama Dewi Lambangsari. Dewi Sukowati ini sebenarnya berasal dari kalangan keluarga kerajaan kahuripan, dan Dewi Sukowati merupakan Istri selir dari Mapanji Grasakan. 

Karena keberadaan Dewi Sukowati di istana kahuripan tidak menimbulkan kesenangan pada istri sah dari Mapanji Grasakan maka Dewi Sukowati keluar dari istana dan mencari tempat pemukiman baru di wilayah kerajaan kahuripan paling barat. Hingga sampailah di wilayah Kalangbangi disitulah Dewi sukowati memulai kehidupan baru yang diikuti Emban Sayekti dan Dewi Lambangsari. 

Walaupun tinggal didaerah pedalaman, raut kecantikan Dewi Sukowati tetap nampak cantik sehingga hari ke hari kabar kecantikan Dewi sukowati terdengar ke seluruh penjuru daerah Kalangbangi. Banyak orang yang tidak mengetahui asal muasal Dewi Sukowati, masyarakat mengangap penjelmaan putri dari kayangan maka masyarakat mengenal dewi Sukowati adalah Putri kayangan yang muncul dari Kalangbangi atau identik disebut Putri Kalangbangi.

dokpri. Batu penumbuk peninggalan putri Kalangbangi 
dokpri. Batu penumbuk peninggalan putri Kalangbangi 

Kecantikankan Dewi Sukowati (Putri Kalangbangi) selalu jadi perbincangan masyarakat, akhirnya tedengar sampai ke telinga Joko Selung yaitu putra dari Penggede atau Demang Ndrigo yaitu ki Kromo Sudiro. 

Joko selung memang terkenal tampan dan sakti karena beliau berguru ilmu pada Ki Harjo Kusumo yang berasal dari ngepehwaru. Joko selung juga seorang yang taat kepada gurunya, berbekal kenyakinan dan rasa penasaran Joko selung berusaha menemui Putri Kalangbangi. Setelah sampai di Kalangbangi tempat kediaman Putri Kalangbangi alangkah terkejut hati joko selung menemui putri kalangbangi ternyata memang benar yang ditemui seorang putri yang cantik laksana jelmaan dewi kayangan.

Tertegun hati Joko Selung melihat Putri Kalangbangi dan disitu pula Joko Selung mengutarakan isi hatinya untuk memperistri putri Kalangbangi, namun kiranya sang pujaan belum bisa memberikan keputusan kala itu. Akhirnya joko selung pulang dengan rasa kecewa, dan sesampainya dirumah joko selung dinasehati Ki Kromo Sudiro untuk mengurungkan niatnya karena masih banyak wanita yang cantik. Joko Selung telah jatuh hati kepada Putri Kalangbangi, maka nasehat ayahnya tidak dihiraukan. 

Akhirnya Joko Selung minta nasehat gurunya Harjo Kusumo, ia disarankan jangan pantang menyerah untuk memperistri putri Kalangbangi dan diminta untuk datang kembali menemui sang pujaan hati. Adanya nasehat dari gurunya, Joko Selung menemui lagi Putri Kalangbangi namunsang putri masih belum bisa memberi jawaban sedangkan joko selung terus mendesak agar Putri Kalangbangi memberi jawaban kepastian dan akhirnya putri kalangbangi meminta waktu dalam jangka sepekan hari. Akhirnya Joko Selung pulang dengan harapan besar dalam sepekan hari pinanganya bisa diterima Putri Kalangbangi tapi disisi putri Kalangbangi merasa susah hati atas pinangan joko selung dikarenakan sebelumnya Putri kalangbangi (Dewi Sukowati) adalah selir dari raja Kerajaan Kahuripan yang telah lama dirahasiakannya dan karena tidak mau mengingkari janji perkawinannya dengan sang raja. Putri Kalangbangi gundah gulana dengan desakan Joko Selung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun