Mohon tunggu...
KKNTUNIPMA2025K20
KKNTUNIPMA2025K20 Mohon Tunggu... Universitas PGRI Madiun

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Pemberdayaan Masyarakat Universitas PGRI Madiun Tahun 2025 Kelompok 20

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program KKN-T PM Universitas PGRI Madiun Kelompok 20 "Sosialisasi Anti Bullying"

20 Januari 2025   08:06 Diperbarui: 20 Januari 2025   08:06 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Foto Bersama Pelaksanaan Program "Sosialisasi Anti Bullying"

Program Bela Bangsa KKN -- T PM Universitas PGRI Madiun Kelompok 20 Desa Jambangan, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan : "Sosialisasi Anti Bullying"

 

Sosialisasi anti-bullying merupakan salah satu program unggulan dari Kelompok 20 KKN-T PM Universitas PGRI Madiun yang berlokasi di Desa Jambangan, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan. Pelaksanaan program ini difokuskan pada siswa sekolah dasar yang kemungkinan mengalami permasalahan bullying. Fokus utama dalam program sosialisasi anti-bullying ini adalah pembahasan dan penyelesaian secara mendalam dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kasus bullying. Penanggung jawab program sosialisasi anti-bullying adalah Amal Danuarta Wijaya, mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling, Universitas PGRI Madiun. Program ini dilaksanakan di SDN Jambangan, yang memiliki 70 siswa.

 

Gambar 2. Survey Kepada Kepala Sekolah dan Guru SDN Jambangan
Gambar 2. Survey Kepada Kepala Sekolah dan Guru SDN Jambangan

Kegiatan sosialisasi anti-bullying ini terdiri atas beberapa tahapan. Pada hari Senin, 8 Januari 2025, mahasiswa KKN-T PM Universitas PGRI Madiun melaksanakan survei terkait permasalahan yang dialami oleh siswa SDN Jambangan. Survei tersebut ditujukan kepada Bapak Sukarno, S.Pd., selaku Kepala Sekolah, serta kepada Bapak/Ibu Guru SDN Jambangan. Beberapa pertanyaan yang diajukan merujuk pada kasus bullying. Berdasarkan hasil survei, Bapak Sukarno menjelaskan bahwa permasalahan yang dialami oleh siswa SDN Jambangan adalah kasus bullying verbal. Kasus bullying verbal ini dialami oleh 4 siswa dari kelas 1 dan kelas 5, dengan bentuk tindakan berupa mencela nama orang tua siswa. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-T PM Universitas PGRI Madiun Kelompok 20 berinisiatif melaksanakan program yang relevan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu "Sosialisasi Anti-Bullying."

 

Gambar 3. Diskusi Kelompok
Gambar 3. Diskusi Kelompok

Tahap selanjutnya dalam rangkaian pelaksanaan program ini adalah penentuan sasaran dan jadwal pelaksanaan. Mahasiswa melaksanakan diskusi kelompok yang dipimpin oleh Amal Danuarta Wijaya pada hari Kamis, 11 Januari 2025. Diskusi tersebut bertujuan membahas penentuan sasaran dan jadwal pelaksanaan program sosialisasi anti-bullying. Hasil diskusi menunjukkan bahwa sasaran program adalah siswa kelas 1 hingga kelas 6, dan kegiatan dijadwalkan pada Rabu, 15 Januari 2025. Dalam persiapan pelaksanaan program, mahasiswa menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, seperti materi, banner, rundown acara, ruangan, LCD proyektor, serta reward dan konsumsi untuk siswa SDN Jambangan.

Gambar 4. Pelaksanaan Program
Gambar 4. Pelaksanaan Program "Sosialisasi Anti Bullying"

Pelaksanaan program sosialisasi anti-bullying disambut baik oleh guru maupun siswa SDN Jambangan. Program ini dilaksanakan pada Rabu, 15 Januari 2025. Siswa sangat antusias mengikuti sosialisasi ini, dikarenakan mahasiswa mengawali acara dengan ice-breaking yang melibatkan beberapa reward. Selain itu, antusiasme siswa juga didorong oleh penyampaian materi yang dikemas secara menarik. Dalam kegiatan ini, mahasiswa bertanya secara langsung kepada siswa mengenai pengalaman mereka terkait kasus bullying. Berdasarkan pengakuan siswa, ternyata jumlah siswa yang mengalami kasus bullying lebih banyak daripada yang terungkap dalam survei sebelumnya kepada kepala sekolah dan guru. Terdapat empat siswa yang mengalami kasus bullying verbal dan dua siswa yang mengalami kasus bullying non-verbal atau fisik.

Untuk menyikapi hal tersebut, mahasiswa melakukan pendekatan kepada korban dan pelaku bullying. Pendekatan yang dilakukan meliputi pemberian stimulus tentang dampak buruk bullying yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang. Melalui program ini, diharapkan seluruh siswa, guru, dan pihak sekolah dapat lebih memahami permasalahan bullying, menyadari dampak negatifnya, serta bersama-sama menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari bullying.

Materi dalam sosialisasi ini dirancang secara komprehensif untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa mengenai bullying. Pengertian bullying disampaikan untuk memastikan siswa memahami definisi dan esensi tindakan tersebut. Penjelasan mengenai jenis-jenis bullying, seperti verbal, fisik, sosial, dan cyberbullying, membantu siswa mengenali bentuk-bentuk perilaku yang dapat dikategorikan sebagai bullying.

Selain itu, siswa diajarkan cara mengenali situasi bullying di lingkungan sekolah maupun luar sekolah, sehingga mereka dapat lebih waspada terhadap tindakan tersebut. Materi mengenai dampak bullying menyoroti efek negatif yang dirasakan oleh pelaku maupun korban, baik secara fisik, emosional, maupun sosial. Dengan memahami faktor penyebab bullying, siswa diharapkan mampu mengenali akar masalah yang dapat mendorong terjadinya perilaku tersebut.

Tanda-tanda yang sering dialami korban bullying dijelaskan agar siswa, guru, dan orang tua lebih peka dalam mendeteksi kasus bullying sejak dini. Materi ini juga mencakup strategi untuk menghadapi bullying, termasuk cara melindungi diri, melaporkan kejadian, dan mendukung teman yang menjadi korban. Sebagai langkah preventif, upaya pencegahan bullying dijelaskan secara detail, mulai dari menciptakan budaya saling menghormati hingga membangun solidaritas antarsiswa. Diharapkan, materi yang disampaikan tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa tentang bullying, tetapi juga membentuk sikap dan perilaku yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang aman, harmonis, dan bebas dari bullying.

 

Gambar 5. Penutupan kegiatan
Gambar 5. Penutupan kegiatan

Program Sosialisasi Anti Bullying yang dilaksanakan oleh Kelompok 20 KKN--T PM Universitas PGRI Madiun di SDN Jambangan, Desa Jambangan, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, menjadi salah satu langkah strategis dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari bullying. Program ini tidak hanya memberikan edukasi kepada siswa terkait dampak bullying, tetapi juga menjadi upaya preventif untuk menekan angka kasus bullying yang kerap terjadi di lingkungan sekolah. Melalui berbagai tahapan, mulai dari survei, diskusi, hingga pelaksanaan kegiatan, program ini diimplementasikan secara sistematis dan mendapatkan respons positif dari pihak sekolah, guru, dan siswa. Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan ini mencerminkan pentingnya sosialisasi terkait bullying di kalangan anak-anak sekolah dasar.

Program ini memberikan manfaat yang signifikan. Bagi siswa, program ini meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep bullying, membangun sikap empati, dan memberi keberanian untuk melaporkan kasus yang mereka alami atau saksikan. Bagi guru dan pihak sekolah, program ini memberikan wawasan baru dalam menangani bullying dan menjadi dasar untuk menyusun kebijakan preventif. Mahasiswa juga mendapatkan pengalaman berharga dalam merancang dan melaksanakan program berbasis pemberdayaan masyarakat. Selain itu, masyarakat umum memperoleh pemahaman tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang bebas dari bullying, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencegah bullying di lingkungan pendidikan maupun masyarakat secara luas. Dengan keberlanjutan program semacam ini, diharapkan pihak sekolah dapat menjadikannya sebagai agenda rutin, melibatkan berbagai pihak termasuk orang tua siswa. Selain itu, program ini diharapkan dapat direplikasi di sekolah-sekolah lain, sehingga semakin banyak siswa yang merasakan manfaatnya.

Program ini tidak hanya menjadi kegiatan edukasi tetapi juga langkah nyata dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung perkembangan anak-anak. Dengan sinergi antara mahasiswa, sekolah, orang tua, dan masyarakat, diharapkan kasus bullying dapat diminimalkan, dan generasi muda tumbuh menjadi individu yang peduli, empati, serta berkarakter kuat. Semoga program ini memberikan dampak positif jangka panjang dan menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk ikut menciptakan perubahan sosial yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun