Mohon tunggu...
KKNT UNESA NGANJUK 54
KKNT UNESA NGANJUK 54 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa KKN Tematik Unesa Tahun 2023 yang ditugaskan di Kampung Adat Desa Bajulan Kabupaten Nganjuk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Pra Pembangunan Bak Sampah sebagai Tahap Awal Guna Menggugah Kesadaran Masyarakat

17 Juni 2023   17:06 Diperbarui: 17 Juni 2023   17:14 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sumber mata air yang ada di Desa Bajulan (Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54)

Desa Bajulan berada di ketinggian ± 800 MDPL dan masuk dalam lereng Gunung Wilis serta menjadi zona penyangga yang menyumbang ketersediaan air di Kabupaten Nganjuk. Hal inilah yang membuat Desa Bajulan juga memiliki predikat sebagai Desa Petirtaan. Menurut data Tim Ekspedisi Mata Air mencatat, jumlah Mata Air di Desa Bajulan mencapai 16 titik sumber. 

Salah satu sumber mata air yang ada di Desa Bajulan (Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54)
Salah satu sumber mata air yang ada di Desa Bajulan (Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54)

Sebagai desa petirtaan, Desa Bajulan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas air sungai yang ada di Kabupaten Nganjuk

Sungai merupakan penunjang kehidupan manusia. Meskipun terdengar sangat sepele, kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya sangat penting untuk dilakukan. Sungai dapat menjadi korban dan menjadi tempat pembuangan sampah yang mengakibatkan aliran air menjadi terhambat. Efek buruk lainnya jika sampah menumpuk di sungai adalah banjir, ikan-ikan mati, dan irigasi air sawah dibanjiri oleh tumpukan sampah yang akan merugikan masyarakat itu sendiri. 

Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54
Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54

Selama ini, masyarakat Desa Bajulan membuang sampahnya pada aliran sungai. Pada dasarnya, masyarakat Kampung Adat Dukuh Curik, Desa Bajulan itu sendiri sudah menyadari akan dampak tersebut. Namun, mereka tidak memiliki pilihan lain dikarenakan tidak adanya tempat pembuangan sementara. 

Maka dari itu, Mahasiswa KKN-T Unesa kelompok Nganjuk 54 memiliki program kerja untuk membuatkan warga Kampung Adat Desa Bajulan tempat pembuangan sementara demi meminimalisir dampak sampah terhadap ekosistem sungai. Bak sampah tersebut ditujukan untuk tempat pembakaran dari sampah-sampah plastik yang nantinya sudah dikumpulkan. 

Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54
Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54

Jumat (26/05/23) Mahasiswa KKN-Tematik UNESA Kelompok Nganjuk 54 melakukan sosialisasi pra pembangunan bak sampah sebagai tahap awal untuk menggugah kesadaran masyarakat mengenai dampak sampah terhadap lingkungan. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, para mahasiswa menjabarkan tentang dampak sampah terhadap lingkungan, pemilahan sampah organik dan anorganik, fungsi bak sampah, serta meminta restu kepada masyarakat. 

Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54
Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54

Pertemuan tersebut membuahkan hasil dan tanggapan yang positif dari masyarakat Kampung Adat Desa Bajulan. Mahasiswa KKN-T Unesa diberi ijin untuk merealisasikan program kerja pembuatan bak sampah. Proses pembangunan diperkirakan akan memakan waktu kurang lebih 3 minggu. Lalu setelah pembangunan usai, nantinya akan diadakan sosialisasi lanjutan mengenai cara mengelolah bak sampah serta sistem yang akan digunakan.

(FA)

Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54
Dok. KKN-T UNESA Nganjuk 54

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun