- Hari Raya Nyepi
puncak acara terjadi pada hari Raya Nyepi (23/03/23). Selama 24 jam masyarakat sekitar Dukuh curik tidak akan beraktivitas seperti biasanya untuk menghargai dan menghormati umat hindhu yang sedang melaksanakan nyepi. Pada saat Hari raya Nyepi umat Hindu tidak boleh menyalakan api, bepergian, atau berkegiatan apa pun. Tujuan dari keheningan ini adalah sebagai bentuk introspeksi atau menyucikan diri dengan melepas semua hal yang berhubungan dengan kehidupan duniawi dalam sehari penuh.
Setelah hening dalam sehari, umat Hindu melaksanakan tradisi Ngembak Geni, yang mengagungkan nilai Dharma Shanti. Ngembak Geni ini merupakan prosesi atau ritual penutup rangkaian Hari Nyepi. Ngembak Geni menjadi waktunya bagi umat Hindu untuk lebih bersyukur, saling memaafkan, dan membuka lembaran baru dengan hati yang bersih. Saat Ngembak Geni, umat Hindu akan saling mengunjungi keluarga dan tetangga untuk saling bermaaf-maafan. Tradisi Ngembak geni juga dilakukan masyarakat Dukuh curik pada (26/03/23) yang dilaksanakan di pura kerta bhuwana giri wilis.Â
Acara ini dimulai dengan sembahyang bersama di pura Kerta Bhuwana Giri Wilis, setelah itu dilanjutkan dengan ritual lengsur banten. Ritual ini berupa persembahan kepada Sang Hyang Widhi. Adapun isi sesembahan tersebut yakni buah-buahan seperti jeruk, pisang, apel yang warnanya kekuningan, dan lain sebagainya dan acara ditutup dengan penampilan kesenian daerah seperti reog ponorogo dan tarian-tarian daerah yang ditampilkan oleh para pemuda Dukuh curik atau biasa disebut pradah.
(RU)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H