Pembakaran ogoh-ogoh ini sebagai makna untuk membakar segala kejahatan di muka bumi. Sehingga, akan tercapai kehidupan yang harmonis yang sejalan dengan ajaran Tri Hita Karana.
Pada tahap persiapan untuk kirab ogoh-ogoh, Mahasiswa KKN-T UNESA Nganjuk 54 turut andil dalam kerja bakti (16/03/23) di lokasi yang nantinya akan digunakan sebagai tempat persembahyangan serta pembakaran di sekitar Simpang Tujuh Monumen Jendral Sudirman.
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan bambu untuk kaki panggung serta finishing panggung ogoh-ogoh dan pembuatan banten yang akan digunakan untuk kegiatan persembahyangan (18/03/23).
Pada saat prosesi Tawur Agung Kesanga dan Kirab Ogoh-Ogoh, mahasiswa KKN-T UNESA Nganjuk 54 turut membantu dalam menggotong ogoh-ogoh serta membuat barikade manusia untuk menutup jalan agar tidak ada orang yang berlalu-lalang saat dilakukannya persembahyangan, sehingga persembahyangan dapat berjalan dengan lancar.
Pelaksanaan kirab ogoh-ogoh tahun 2023 ini merupakan yang terbesar di Nganjuk pasca pandemi COVID-19. Dengan ikut sertanya mahasiswa KKN-T UNESA Nganjuk 54, diharapkan ritual keagamaan asli Indonesia ini dapat terus dilestarikan oleh umat Hindu Indonesia terutama di Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis kabupaten Nganjuk dengan tetap menjunjung tinggi norma beragama serta bermasyarakat.
Sumber : (Detik Bali)
(FA/RU)