Stunting merupakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan pada balita yang mengalami gangguan akibat kekurangan gizi kronis. Stunting merupakan ancaman untuk kualitas masyarakat Indonesia karena tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik, namun juga menyebabkan gangguan perkembangan otak sehingga harus segera diatasi. Terdapat beberapa faktor penyebab stunting, salah satunya adalah tidak terpenuhinya kebutuhan pada 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari awal kehamilan hingga 2 tahun setelah lahir. Selain itu pola asuh orang tua juga bisa menjadi penyebab stunting karena berkaitan dengan perilaku keseharian dan pemberian makan.
Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu merupakan salah satu desa dengan kasus stunting yang cukup tinggi. Oleh karena itu dalam upaya menurunkan angka stunting, mahasiswa KKN UM memberikan edukasi melalui program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting).
Program DASHAT ini dilaksanakan pada hari Senin, 16 Oktober 2023 di Bon Desa Tulungrejo pada saat kegiatan POZTING (Pos Gizi Stunting). Kegiatan DASHAT atau Dapur Sehat Atasi Stunting merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi yang seimbang bagi keluarga berisiko stunting, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta, atau balita stunting terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Dalam kegiatan DASHAT ini mahasiswa KKN UM memberikan pelatihan berupa membuat produk makanan olahan kaya gizi yang bersumber dari bahan komoditas lokal untuk balita yaituRolade ayam ini dianggap sebagai salah satu menu sehat untuk balita, karena menggunakan bahan makanan yang mempunyai kandungan gizi yang baik. Selain itu olahan daging dan sayur ini merupakan inovasi pengolahan daging untuk memudahkan balita-balita mengonsumsi daging karena biasanya balita cenderung susah untuk mengunyah daging yang berserat dan juga rasa sayur yang terlalu pahit di indra perasa balita. Kandungan yang ada di rolade ayam ini adalah protein yang didapat dari daging ayam, vitamin C dan antioksidan dari brokoli dan wortel yang bisa menangkal kuman penyebab infeksi pada balita. Selain itu rolade menjadi lauk sehat karena cara memasaknya dikukus dan bisa disajikan tanpa digoreng.
Kegiatan DASHAT diawali dengan pemberian materi mengenai menu sehat untuk balita, kemudian dilanjutkan dengan demo masak yang didemokan oleh Anerinanta dan Fitri Nur. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat rolade ayam ini sangat mudah dijumpai, yaitu sebagai berikut:
1. Bahan adonan daging rolade
- 500 gr paha ayam
- 1 bungkul brokoli (cincang halus)
- 2 wortel ukuran sedang (parut kasar)
- 7 siung bawang putih halus
- 2 sdm maizena
- 1 butir putih telur
- 120 gr air es / es batu
- 2 sdm minyak wijen
- 1,5 sdt garam
- 1,5 sdm gula pasir
- sdt merica
- sdt pala bubuk
- 50 ml air
2. Bahan kulit rolade:
- 2 butir telur
- 8 sdm tepung terigu
- 4 sdm maizena
- 250 ml air
- 2 sdm minyak
- sdt garam
Tata cara membuatnya juga tak kalah mudah, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk kulit, campurkan tepung terigu, maizena, telur, air, dan minyak, aduk rata. Kemudian tambahkan garam aduk rata.
2. Panaskan wajan di api kecil, tuang adonan kulit sambil di ratakan, masak hingga matang kemudian sisihkan
3. Keringkan ayam, masukkan ke dalam food processor/blender bersamaan dengan garam, dan gula pasir, haluskan hingga lengket
5. Masukkan bawang putih halus lalu tambahkan merica, bubuk pala, minyak wijen, dan es batu, haluskan kembali
6. Masukkan putih telur dan maizena, aduk hingga tercampur rata
7. Kemudian campurkan wortel yang telah diparut kasar dan brokoli cincang halus dengan adonan daging ayam hingga merata
8. Siapkan kulit, tuang adonan lalu oles ujung kulit dengan larutan tepung, gulung (bisa dengan daun pisang)
9. Kukus rolade selama 20 menit, tiriskan kemudian potong-potong
10. Panaskan minyak lalu goreng hingga kuning keemasan
Selama kegiatan berlangsung, ibu-ibu dari balita memperhatikan dengan seksama terkait pengenalan bahan dan cara memasaknya. Bahan yang mudah ditemukan dan cara memasak yang mudah itu akan membuat ibu-ibu dapat me-recreate menu di rumah dengan mudah, sehingga rolade ayam bisa menjadi inovasi menu makan balita di rumah saat balita susah mengonsumsi daging dan sayuran untuk pemenuhan kebutuhan gizi harian. Dengan terpenuhinya gizi harian melalui inovasi olahan sayur dan daging tersebut diharapkan bisa membantu menurunkan angka stunting di Desa Tulungrejo dan target Dinas Kesehatan Batu untuk zero stunting pada 2024 akan tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H