Mohon tunggu...
KKN TematikUIM
KKN TematikUIM Mohon Tunggu... Lainnya - Media Informasi KKN Tematik Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan

Susunan kepengurusan Kelompok 1 Posko 19 KKN Tematik 2021 UIM Pamekasan. Koordinator: A. Hendra Purnomo Sekretaris: Yuli Ekonomi Kreatif: Reza HUMAS: • Hafidz Riadi • Sayyir Mal Abror

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peserta KKNT UIM Lakukan Survei Tempat Penjahit yang Memenuhi Tiga Syarat

12 Agustus 2021   20:15 Diperbarui: 12 Agustus 2021   20:33 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KOMPAK - Saat melakukan survei ke Tailor MF Collection, Rabu lalu (11/9).

________________

PLAKPAK - Usai pelepasan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik secara virtual menggunakan platform zoom meeting dan live Streaming YouTube yang dilakukan oleh LPPM Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan pada Senin lalu (9/8). Peserta KKN Tematik Kelompok 1 Posko 19 langsung menggelar rapat dan terjut lapangan ke tempat tailor yang berada di desa Plakpak Pegantenan Pamekasan.

Pada tanggal 11 Agustus 2021, Rabu kemarin, peserta KKN Tematik Kelompok 1 Posko 19 mendatangi beberapa tempat penjahit, melakukan pedataan, dan meminta kesediaan para penjahit untuk mengikuti pelatihan pembuatan Songkok Batik Madura hingga pelatihan marketing melalui toko online.

Adapun kriteria yang diungkapkan A. Hendra Purnomo selaku koordinator kelompok 1 Posko 19 kepada penjahit untuk bisa mengikuti pelatihan tersebut, "Kami rasa sangat tidak mungkin jika semua penjahit di desa Plakpak diikutkan semua, karena banyak sekali, sekitar kurang lebih 20 penjahit, selain karena faktor PPKM, anggota kami juga terbatas. Sehingga kami menyiasati dengan beberapa persyaratan untuk mengikuti pelatihan tersebut, dan memilih 5-10 peserta saja, " kata pemuda kelahiran desa Bulay Galis Pamekasan, namun sejak kecil sudah berdomisili di desa Plakpak.

Tiga persyaratan yang diungkapkan oleh Hendra, sapaan akrabnya, diantaranya adalah:

1. Tailor sudah biasa menerima jasa orderan, seperti: Orderan pembuatan baju, celana, songkok, odeng,  dsbnya. Bukan hanya menjahit sobekan kecil.

2. Karyawan harus memiliki karyawan muda yang dapat mengoperasikan, minimal smartphone.  Karena sebagai penjunjang pada pelatihan toko online.

3. Bersedia mengikuti pelatihan sampai akhir.

"Alhamdulillah, sampai saat ini, setelah kami melakukan survei ke tempatnya langsung, mereka bersedia, dan insyaallah Sabtu mendatang kami melakukan survei lanjutan ke berapa tempat penjahit bagian Plakpak selatannya, kalau kemarin itu Plakpak bagian utaranya," tandasnya.

Reporter: Hafid
Editor: Riadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun