Sebanyak 9 mahasiswa IPB University yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi 2024, sukses melaksanakan kegiatan sosialisasi kebersihan lingkungan dan pengolahan sampah di Desa Neglasari, Kecamatan Cianjur, pada 4 Januari 2025 hingga 12 Januari 2025. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah sampah organik dan peningkatan resapan air saat banjir dengan menggunakan metode Eco Enzyme dan pembuatan lubang biopori.
Desa Neglasari, yang memiliki potensi pertanian yang sangat tinggi, juga dihadapkan pada tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Masyarakat sering kesulitan dalam membuang dan mengelola sampah dengan benar, sehingga menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan. Namun, masalah ini bisa dijadikan peluang untuk menciptakan solusi yang ramah lingkungan. Dalam program ini, mahasiswa IPB menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah organik menjadi kompos dengan media lubang biopori untuk skala rumah tangga, serta pengolahan sampah skala RW menjadi Eco Enzyme.
Lubang biopori, selain berguna untuk mengelola sampah organik, juga berfungsi sebagai resapan air yang sangat dibutuhkan terutama saat terjadi banjir. Hal ini menjadi sangat relevan bagi Desa Neglasari yang pada 30 April 2023 lalu, mengalami bencana banjir dengan ketinggian air mencapai paha orang dewasa dan merendam sekitar 100 unit rumah. Pembuatan biopori di setiap rumah, diharapkan bisa membantu mengurangi genangan air dan memperbaiki drainase lingkungan.
Kegiatan sosialisasi ini, yang mencakup seluruh 9 Rukun Warga (RW) di Desa Neglasari, melibatkan pelatihan pembuatan Eco Enzyme dan biopori secara langsung kepada masyarakat. Para mahasiswa juga mengedukasi warga mengenai pentingnya memilah sampah, dengan sampah organik yang akan diolah menjadi kompos dan sampah anorganik yang akan dipisahkan untuk diangkut dan diolah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Cianjur.
Kepala Desa Neglasari, Enci Nurhayati, menyambut baik program ini dan berharap agar solusi yang disampaikan dapat diimplementasikan secara berkelanjutan oleh warga desa. "Kami sangat berterima kasih atas kedatangan mahasiswa IPB yang membawa inovasi untuk mengatasi masalah sampah dan bencana banjir. Kami berharap langkah ini bisa membantu menjaga kebersihan lingkungan serta mengurangi dampak banjir yang kerap melanda desa kami," ujar Enci.
Selain itu, sebagai upaya mitigasi bencana, program ini juga mencakup penyusunan peta kerawanan banjir dan longsor yang akan digunakan sebagai informasi dan peringatan dini bagi warga desa. Harapannya, melalui pemetaan tersebut, dampak dari bencana alam dapat diminimalkan dan masyarakat menjadi lebih siap dalam menghadapi potensi bencana yang terjadi.
Program KKNT Inovasi IPB 2024 di Desa Neglasari menunjukkan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menciptakan solusi berbasis inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan keberlanjutan lingkungan di desa. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dapat berperan dalam menyelesaikan masalah lingkungan dan sosial secara praktis dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H