Mohon tunggu...
M AbdullahMukhlish
M AbdullahMukhlish Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menulis berita tentang perikanan dan pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Petani Keluhkan OPT, Mahasiswa KKN-T IPB Berikan Solusi

12 Juli 2023   21:02 Diperbarui: 12 Juli 2023   21:04 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi KKN-T IPB

Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Kelompok Kebumen 04 mengadakan kegiatan sosialisasi mengenai pestisida nabati dan penggunaan probiotik dalam mengendalikan serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) bersama kelompok tani di Desa Miritpetikusan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasal (11/7/2023) pukul 20.00 WIB sampai dengan selesai.

Sumber: Dokumentasi KKN-T IPB
Sumber: Dokumentasi KKN-T IPB

OPT menjadi masalah yang dikeluhkan oleh para petani Desa Miritpetikusan. Mengetahui akan masalah tersebut, kelompok KKN-T IPB 04 mengadakan sosialisasi pembuatan pestisida nabati dan probiotik berbasis bakteri Serratia marcecens dan Bacillus thuringiensis. Kegiatan ini mengundang dua Kelompok Tani yaitu "Kelompok tani Karangrejo" dan "Kelompok tani Sidodadi". 

Kegiatan tersebut dimulai dengan penyampaian materi terkait pengenalan pestisida nabati dan probiotik berbasis bakteri, selanjutnya dilakukan demonstrasi pembuatan pestisida nabati berbahan daun mengkudu. Selain itu, dilakukan juga pembuatan probiotik berbahan bakteri dengan merk dagang BT-Plus. Setelah pemaparan materi dan demonstrasi dilakukan, dibuka sesi diskusi bersama para anggota kelompok tani. "Apakah untuk aturan penggunaan pestisida nabati dan probiotik boleh diselang-seling dengan penggunaan pestisida kimia?", tanya Purwanto selaku anggota kelompok tani. 

"Penggunaan pestisida nabati dan probiotik dapat diselingi dengan pestisida kimia dalam jangka waktu satu bulan", jelas Jaya, mahasiswa Proteksi Tanaman IPB. Diskusi mengenai pestisida nabati ditanggapi dengan antusias oleh anggota poktan. "Lalu berapa kuat daya racun pestisida nabati dan probiotik dalam membunuh hama?", ujar Suratno selaku anggota kelompok tani.

Febri, mahasiswi Agronomi dan Hortikultura IPB, menjelaskan lebih lanjut bahwa daya toksinitas pestisida nabati dan probiotik lebih tinggi 70% atau 27 kali dari produk komersial. Selain itu dipaparkan juga mengenai umur simpan pestisida nabati dan probiotik. Kedua produk alamiah tersebut memiliki umur simpan 15 hari sejak pengenceran dalam wadah tertutup. 

Antusiasme kelompok tani tidak berakhir sampai disitu. Diskusi ini berlangsung sampai larut malam serta diakhiri dengan pembagian sampel pestisida nabati dan probiotik. Adanya pembagian sampel tersebut menambah semangat para petani untuk menggunakan pestisida nabati dan probiotik dibandingkan menggunakan pestisida kimia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun