Gebyar Lomba Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren Miftahul Huda yang ke -61

Perlombaan yang diselenggarakan mengusung konsep berselang-seling antara qiro'ah dan pidato. Para peserta qiro'ah menampilkan bacaan Al-Qur'an dengan irama yang indah, menunjukkan penguasaan mereka dalam seni membaca kitab suci. Setiap peserta diberikan waktu yang cukup untuk menampilkan kebolehannya di hadapan para juri dan audiens.

pidato

    Sementara itu, peserta lomba pidato menyampaikan orasi dengan penuh semangat dan retorika yang memukau. Tema yang diangkat dalam lomba pidato sangat beragam, mulai dari kepemimpinan Islam, pentingnya menuntut ilmu, hingga peran santri dalam membangun bangsa. Para peserta berusaha menyampaikan pidato mereka dengan gaya bahasa yang menarik dan meyakinkan, menunjukkan keterampilan berbicara di depan umum yang baik. Para santri terlihat sangat antusias mengikuti perlombaan ini. Meskipun ada rasa gugup yang terpancar dari wajah beberapa peserta, mereka tetap berusaha tampil maksimal demi memberikan yang terbaik. Sorak-sorai dari para penonton menambah semangat bagi para peserta, menciptakan suasana yang kompetitif namun tetap penuh kebersamaan.

    Lomba berlangsung hingga pukul 22.00 WIB. Selama tiga jam, para juri yang terdiri dari ustadz serta kakak-kakak dari Unira menilai setiap penampilan dengan seksama. Penilaian didasarkan pada aspek ketepatan tajwid dan irama dalam qiro'ah, serta isi, gaya penyampaian, dan penguasaan materi dalam pidato. Setelah melalui berbagai penampilan yang penuh semangat, lomba telah resmi selesai pada pukul 22.00 WIB. Para peserta menunjukkan usaha terbaik mereka, dan suasana kompetisi berjalan dengan sangat sportif. Lomba ini belum berakhir sepenuhnya, karena masih ada rangkaian perlombaan yang akan dilanjutkan keesokan harinya. Para santri yang akan berkompetisi di hari berikutnya pun semakin bersemangat untuk mempersiapkan diri agar dapat tampil dengan maksimal. Acarapun ditutup dengan Do'a bersama.