Gotong royong merupakan salah satu kebudayaan masyarakat Indonesia yang saat ini hampir memudar. Gotong royong sudah tidak kerap lagi dilakukan, dikarenakan tingginya sifat individualis pada masyarakat saat ini. Berdasarkan observasi yang dilakukan tim pengabdian masyarakat di desa Sampurna pada tanggal 16 desember 2023, kami memantau langsung bagaimana kondisi lingkungan di desa Sampurna, kami menemukan banyak sampah berserakan disekitar pinggir sungai.Â
Oleh karena itu, kami  Mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin mencoba membangkitkan kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama disekitar sungai mengingat masyarakat desa Sampurna yang memiliki kebiasaaan untuk mandi disungai.
Mahasiswa KKN Kelompok 6 menjalankan sebuah program kerja gotong royong bersama dengan warga Desa Sampurna. Desa Sampurna merupakan sebuah wilayah di Kabupaten Barito Kuala, Kecamatan Jejangkit, di Kalimantan Selatan. Kegiatan ini diharapkan dapat kembali melestarikan budaya gotong royong masyarakat Indonesia yang mulai memudar. Mahasiswa KKN juga mengharapkan dapat meningkatkan rasa akrab dan kekeluargaan antar mahasiswa dan warga Desa Sampurna.
Kegiatan gotong royong ini dilakukan pada hari Sabtu, 18 Februari 2023 di Desa Sampurna. Program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Kelompok 6 ini dihadiri oleh beberapa warga desa dan aparat desa. Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.30 -- 12.00 WITA.
Selain membersihkan linkungan dan sekitaran sungai, kami juga memperbaiki jalan di jalur RT. 06 di Desa Sampurna yang tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Tanah yang menjadi jalur pada RT. 06 di Desa Sampurna rata-rata adalah tanah yang tidak dilapisi oleh aspal, sehingga ketika hujan dengan curah intensitas tinggi, jalur tersebut menjadi rusak dan digendangi air. Kerusakan pada jalur ini mengakibatkan beberapa warga yang menggunakan kendaraan roda dua mengalami kesulitan untuk melaluinya.
Perbaikan jalur di RT. 06 Desa Sampurna tersebut menggunakan media kayu dari pohon galam. Kayu galam disusun sehingga menjadi jembatan sederhana untuk melapisi tanah di area yang rusak tersebut. Hal ini dilakukan agar warga Desa Sampurna dapat dengan mudah melalui jalan tersebut. Kayu yang digunakan dari pohon galam didapat dari menebang pohon galam yang ada di sekitar lokasi gotong royong. Warga bersama dengan anggota kelompok bersama-sama menebang pohon galam untuk dijadikan jembatan sederhana. Mahasiswa KKN Kelompok 6 mengharapkan setelah dibangunnya jembatan sederhana ini warga desa dapat dengan mudah melalui jalur tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H